Foto : Istimewa
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

JAKARTASATU.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke II. Sekretaris Jenderal DPP PPP M. Romahurmuziy mengatakan, salah satu tujuan utama dari dilaksanakannya Rapimnas kedua adalah untuk menentukan langkah dan arah politik partai berlambang Ka’bah tersebut dalam menghadapi pemilu presiden (pilpres) pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang.

Menurut Romi, hingga kini dukungan politik mengerucut pada dua kekuatan politik besar, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Joko Widodo sebagai capresnya dan Partai Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai capresnya.

“Tapi, kemarin sore muncul koalisi baru, yaitu duet PPP dengan Partai Golkar. Dengan capresnya Abu Rizal Bakrie dan cawapresnya Lukman Hakim Saifuddin,” kata Romi melalui keterangan pers yang diterima Jakartasatu.com, Sabtu (10/5).

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII itu menjelaskan, koalisi antara PPP dan Golkar bisa saja terjadi. Sebab, jika dikalkulasi jumlah kursi gabungan kedua partai politik tersebut Golkar (91 kursi), PPP (39 kursi) mencapai 130 kursi. Dan  dengan jumlah tersebut, pasangan capres-cawapres sudah bisa diusung. Sebab untuk mengusung capres-cawapres jumlah kursi yang diperlukan sebanyak 112 kursi dari total 560 kursi dan 25% perolehan suara nasional partai.

“Intinya dalam Rapimnas ini, kita akjan tentukan arah koalisi. Apa yang diputuskan dalam Rapimnas, itulah keputusan terbaik dan harus ditaati oleh semua kader,” tutupnya. Marcopolo.