Lokalisasi_Dolly_1

JAKARTASATU.COM, SURABAYA – Sikap keras pemerintah Surabaya yang hendak menutup lokalisasi Dolly mendapat perlawanan keras dari warga sekitar. Sebanyak lima Rukun Warga (RW) dikawasan Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan memastikan diri bakal golput atau tidak menyalurkan hak pilih dalam pemilu presiden (pilpres) jika Pemkot bersikukuh bakal menutup Dolly pada tanggal 18 Juni mendatang.

“Kami siap melawan penutupan tersebut. Caranya kami menolak pendirian Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk pilpres mendatang.” Kata seorang warga bernama Suroso di Surabaya, Selasa malam (3/6).

Lebih lanjut Suroso menjelaskan sikap Golput tersebut merupakan bentuk perlawanan warga terhadap para pemimpin di Surabaya yang dianggap memaksanakan kehendak dan tidak bisa melindungi warga. Meskipun warga menyalurkan hak pilihnya dalam pilpres mendatang juga tak ada untungnya. Sebab, hingga kini tak ada tokoh nasional yang secara serius memecahkan problematika penutupan lokalisasi Dolly tersebut.

“Yang jelas janji pemkot untuk menyejahterakan warga itu adalah bohong. Dan penutupan lokalisasi Dolly sama saja dengan membunuh warga, sebab banyak warga yang menggantungkan nasib dari lokalisasi tersebut,” tutup Suroso. (SID/JKS).