Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU.COM – Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia Ubedilah Badrun menilai sikap calon presiden (capres) Joko Widodo yang dua kali mangkir dari panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sama sekali mencerminkan sikap tidak menghargai lembaga resmi negara.

“Saya menilai Jokowi sama sekali tidak menghargai lembaga remi negara. Sebagai calon presiden harusnya Jokowi datang memenuhi panggilan Bawaslu,” kata analis politik yang akrab disapa Ubed saat dihubungi Jakartasatu.com, Jum’at malam (6/6).

Lebih lanjut mantan aktivis 98 yang dulu tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ) itu mengaku heran dengan asalan kesibukan kampanye yang dipaparkan oleh Kubu Jokowi. Dengan dalih padatnya jadwal Kampanye, Jokowi tidak dapat memenuhi panggilan Bawaslu terkait dugaan curi start kampanya pada saat pengambilan nomor urut di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.

“Saya kira dalam konteks ini, Jokowi harus belajar dari Hatta Rajasa yang lebih punya etika, karena datang dipanggil Bawaslu. Jokowi harus memberikan contoh kepada rakyat Indonesia bahwa dia sebagai pribadi yang taat hukum,” tegas Dewan pembina Gerakan Pemuda Anti Korupsi. (MARCOPOLO/JKS).