Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU.COM, SURABAYA – Meskipun diserang berbagai kampanye hitam, termasuk beredarnya surat pemecatan Dewan Kehormatan Perwira (DKP), pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa justru mengalami tingkat elektabilitas dan popularitas yang semakin meningkat.

Direktur Eksekutif, Lembaga Survei Proximity, Whima Edy Nugroho mengatakan, kampanye hitam yang tendensius dan menyerang kubu Prabowo Subianto justru menjadi angin segar bagi Prabowo. Betapa tidak, setelah dituduh sebagai orang psikopat dan hampir gila oleh Jenderal TNI (Purn) AM. Hendropriyono tingkat elektabilitas Prabowo semakin moncer alias melejit.

“Saya nilai ada kecenderungan para mentan jenderal dibelakang kubu Jokowi-JK sengaja menghembuskan isu masa lalu Prabowo untuk menjatuhkan elektabilitas Prabowo. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, elektabilitas Prabowo justru semakin meningkat,” kata Whima di Surabaya, Kamis (12/6).

Lebih lanjut Whima menjelaskan, isu dugaan pelanggaran HAM yang dihembuskan timses Jokowi-JK dalam tataran lapangan tidak terlalu signifikan. Isu tersebut hanya mempengaruhi segelintir orang yang mayoritas dari mereka adalah para aktivis 1998, sedangkan masyarakat umum (grass root) sama sekali tidak terpengaruh oleh isu buatan jenderal-jenderal senior Prabowo di kubu Jokowi-JK.

Ditambahkan Whima, persaingan dalam pilpres 2014 memang sudah tidak sehat. Satu sama lain antar kandidat capres-cawapres saling menyerang. Kampanye hitam yang dihembuskan memang sangat massif dan berpotensi kuat untuk menjatuhkan kubu lawan.

“Yang jelas pertarungan saat ini sudah sangat tidak sehat, karena banyak aturan yang dilanggar,” tutup Whima. (ANT/PN).