Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden dari koalisi merah putih, Hatta Rajasa menilai ucapan capres Prabowo Subianto terkait kebocoran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1.000 triliun adalah sebuah sinyalemen dan belum terbukti kebenarannya.

“Memang ada potensi kearah sana, tapi itu baru sebatas sinyalemen,” kata mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian seusai acara Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di komplek As-Syafi’iyah, Jatiwaringin, Jakarta, Senin (16/6).

Lebih lanjut alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku sepakat dengan ide capres Prabowo bahwa pertumbuhan dan pemerataan ekonomi bukan hanya terjadi di pulau Jawa saja,melainkan harus tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia.

“Gimana caranya? Ya dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan baru yang tidak terkonsentrasi dipulau Jawa,” tutup Hatta.

Diberitakan sebelumnya, ucapan capres Prabowo terkait kebocoran APBN sebesar Ro 1.000 triliun itu disampaikan dalam sebuah acara debat capres sesi kedua yang berlangsung pada Minggu (15 Juni). Dalam debat tersebut, mantan Danjen Kopassus itu tampil cemeralang dan memaparkan konsep ekonomi kerakyatan serta strategi yang akan digunakan olehnya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan derajat dan kesejahteraan rakyat.

Salah satu cara yang akan ditempuh Prabowo adalah dengan membuka jutaan lahan sawah baru dan memperkuan koperasi. Ia yakin jika program tersebut dilaksanakan maka kesejahteraan rakyat sudah berada didepan mata. (BAS/PN).