Yusril Ihza Mahendra (Foto/Twitter)

Jakartasatu.com – Politikus Senior partai Golkar Akbar Tandjung menilai langkah Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang menjadikan pemilihan umum kepala daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai batu loncatan menuju pemilu Presiden (pilpres) pada tahun 2019 mendatang merupakan hal wajar.

Akbar yang juga mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 1999-2004 menjelaskan setiap politikus akan mencari momentum untuk mengukuhkan eksistensinya sekaligus meraih posisi yang lebih baik ke depan. Karena itu tidak ada yang salah dengan manuver yang dilakukan YIM.

“Saya kira itu sah-sah saja,” kata Akbar kepada Jakartasatu.com belum lama ini.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengaku sudah cukup lama mengenal sosok YIM. Dari segi kapasitas Akbar mengakui YIM memiliki keilmuwan dan pengalaman panjang dalam pemerintahan. Namun demikian Abkar menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Jakarta untuk menentukan siapa
pemimpinnya.

“Mungkin saja momentum Pilgub ini bisa jadi awal bagi Yusril untuk maju dalam pilpres 2019,” sambung Akbar.

Masih kata Akbar, Jakarta bukan hanya sebatas salah satu provinsi di tanah air melainkan juga sebagai ibukota Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian strategis tentu saja banyak persoalan
di Jakarta.

Beberapa persoalan mencolok yang segera membutuhkan solusi adalah transportasi massal termasuk di dalamnya masalah kemacetan dan infrastruktur. Kemudian masalah bencana banjir yang menjadi langganan setiap tahun di Jakarta. Selin itu masih ada beberapa persoalan sosial kemasyarakatan semisal kemiskinan, lapangan kerja dan sebagainya.

“Karena itu saya pikir orang yang bisa mengurus Jakarta aalah mereka yang sudah memiliki pengalaman dalam membangun dan menata kota,” demikian Akbar. (Tatang Sanjaya)