Billboard Bakal Calon Waki Kota Tangerang Selatan untuk Pilkada Tangsel 2020/IST

JAKARTASATU.COM – Suhu persaingan para kandidat yang akan berlaga di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Tangerang Selatan yang merupakan salah satu agenda dari Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di 270 daerah Indonesia semakin seru.

Jika sebelumnya para kandidat yang mejeng dalam arti melakukan kampanye atau sosialisasi mengenai pencalonan mereka adalah muka-muka lama semata, ternyata ada kandidat yang memberikan kejutan pada masyarakat d=Tangsel dengan mulai muncul sekarang-sekarang ini.

Sementara itu, pelan tetapi pasti, kandidat yang terus melaju pun semakin mengerucut. Jika sebelumnya ada banyak sekali tokoh-tokoh atau kandidat yang menyatakan dirinya akan maju bertarung di Pilwalkot Tangseng mendatang, ternyata satu-persatu kandidat yang hanya sekedar mencari peruntungan mulai berguguran.

Baliho Bakal Calon Wali Kota Tangsel; RIzal Bawazier/IST

Benar seperti yang diungkapkan oleh pengamat komukasi politik dari Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI), Gede Munanto bahwa hanya kandidat-kandidat yang kuat yang akhirnya akan menonjol dan menunjukkan eksistensi mereka dalam meningkatkan popularitas, likeabilitas maupun elektabilitas yang ingin dicapai.

Sebut saja di antara mereka ada Wakil Walikota Benyamin Davnie yang ngotot untuk eksis dengan sejumlah Billboard-nya yang massif, juga ada nama-nama lain calon Wali Kota Tangsel yang dianggap kuat seperti Siti Azizah (putri Wapres RI Maruf Amin), serta Muhammad (sekda Tangsel).

Bakal Calon Wali Kota Tangsel 2021-2024 bersama masyarakat yang mengapresiasi pencalonannya/IST

Di luar mereka, beberapa nama kandidat lain yang di awal-awal Nampak bersemangat tetapi seiring berjalannya waktu mulai meredup dan bahkan sudah ada yang benar-benar menyatakan mundur dari rencana berlaga di Pilkada Tangsel 2020 mendatang tersebut.

Membaca konstelasi partai politik yang ada, menurut Gede Munanto kemungkinan nantinya hanya akan ada tiga poros partai politik yang akan memunculkan 3 Pasangan. Prediksi tersebut juga diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa untuk jalur pendaftaran jalur independen/non parpol sudah habis masa pendaftarannya dan taka da kandidat yang berhasil mendaftar melalui jalur tersebut.

Rizal Bawazier bersilaturahmi dengan jurnalis Tangsel/IST

“Yang jelas Partai Golkar sudah aman. Meskipun sendiri atau hanya satu partai saja, dengan bekal 10 kursi DPRD yang mereka miliki Golkar sebenarnya sudah bisa mengusung calonnya sendiri. Namun partai-partai lainnya masih harus bangun strategi juga karena perolehan kursi-kursi mereka di Tangsel tersebut. Partai-partai tersebut harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk memenuhi syarat bisa mengajukan calon Walikota yang 20 persen seperti syarat yang diwajibkan oleh KPU,” prediksi Kandidat Doktor Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung ini.

Menganalisa riak-riak gejolak dan pembicaraan politik masyarakat dari akar rumput hingga kaum intelektual yang ada, menurut Gede Munanto masyarakat Tangsel sepertinya menginginkan hadirnya harapan baru yang membawa perubahan pada pilkada Tangsel 2020 kali ini.

Menurut Munanto saat ini Kota Tangsel sangat berharap untuk kemunculan sesuatu yang baru. Jadi saya tegaskan akan ada kuda hitam yang muncul. Penegasan tersebut diyakini Munanto dengan melihat riak-riak terkait Pilkada Tangsel yang saat ini semakin dinamis.

Poster Rizal Bawazier yang mulai dipasang di gang-gang di wilayah tangsel/IST

“Yang jadi kuda hitam itu bisa jadi dari Pengusaha atau anak muda yang sukses, birokrat dan petahana mungkin ada tapi tipis, masyarakat Tangsel sudah paham sosok dan harapannya bagi kotanya,” ujarnya.

Nampaknya prediksi Munanto tersebut menunjukkan kebenarannya. Di saat masyarakat seperti agak bosan dengan wajah-wajah lama yang akan bertarung di Pilwalkot Tangsel 2020 ini, tiba-tiba muncul pengusaha muda sukses keturunan Lengkong Kyai/Lengkong Ulama Rizal Bawazier yang menunjukkan keseriusannya untuk membangun Tangsel.

Bahkan meskipun muncul terakhir, Rizal yang merupakan kader PKS ini mengklaim akan didukung oleh parpol berkursi gemuk di DPRD Tangsel. Yang cukup mengagetkan khalayak juga adalah, ketika menyatakan akan maju dalam Pilwalkot Tangsel 2020 ini, Rizal menyatakan tidak ingin didukung untuk menjadi Wali Kota Tangsel, melainkan mohon izin dan doa dari warga Tangsel untuk membangun Tangsel menjadi lebih baik dan lebih maju.

Strategi sosialisasi inovatif Rizal Bawazier dalam kopi/IST

Kesiapan Rizal untuk berupaya memenangkan Pilkada Tangsel 2020 tersebut selain dengan mengusung program 10M yang telah digagaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan di Tangsel yang ada saat ini juga dibuktikannya melalui sosialisasi materi kampanye yang mulai digebernya.

Setelah sebelumnya telah memasang berbagai poster pencalonannnya tanpa merusak lingkungan, Rizal juga melakukan kampanye kreatif melalui kopi yang menarik simpati dari banyak kalaangan.

Terakhir, sebagai pembuktian bahwa dirinya bukanlah kandidat Pilkada Tangsel 2020 yang kaleng-kaleng, Rizal Baawazier pun mulai memasang billboard di beberapa titik strategis wilayah Tangsel.

Mulai hari ini Bilboard Rizal Bawazier telah dipasang di Toll JLJ Jakarta – BSD KM 02.200, dan Toll JLJ BSD – Jakarta KM 02.200  dua arah BSD PIM – PONDOK AREN BSD. Pemasangan Billboard Rizal Bawazier tersebut seperti membuktikan bahwa pencalonannya sudah dipersiapkan secara matang dan didukung dengan kesiapan dana pemenangan untuk mewujudkan harapan masyarakat Tangsel yang menginginkan pemimpin baru yang segar dalam gagasan, bersih dalam rekam jejak, kreatif dan inovatif dalam pemikiran, dan memiliki energi muda untuk membawa kemajuan Tangsel di masa depan. |WAW-JAKSAT