M Rizal Fadillah/FOTO OLAHAN JAKSAT

by M Rizal Fadillah

Setelah “memukul” anak santri dengan sebutan “calon teroris” lalu dilaporkan kepada pihak Kepolisian Tasikmalaya, Denny Siregar “Desi” mulai marah marah. Marah kepada Telkomsel yang konon telah membuka data pribadinya. Mengancam untuk melaporkan pihak Telkomsel. Data pribadi yang sangat Denny takutkan akan dimanfaatkan oleh teroris “bayangkan jika data tersebut dipegang teroris” katanya.

Wah sang jumawa pembela NKRI ini ketakutan juga. Apa ada di Indonesia “teroris” gitu ? Bukankah yang ada hanya “kadrun” boss ? Masa takut sama “kadrun”. “Saya Syi’ah” kan ? Bukankah orang syi’ah selalu mengangkat isu tumpahan darah Husein di Karbala. Berani menumpahkan darah. Kalau masih punya rasa takut ya jangan ngomong “calon teroris” ke anak santri dong. Didatangin hantu teroris baru tahu nanti he he heee.

Tidak ada asap jika tak ada api. Desi telah bermain api dengan umat Islam Tasikmalaya. Rupanya hantu telah berada di depannya, sehingga data pribadi yang terkuak baik keluarga maupun alamat rumahnya membuat ketakutan eh khawatir eh waspada eh apa saja lah. Entah pura-pura berani atau apa, ia masih menyebut keluarganya sudah siap menghadapi apapun. Syukurlah kalau begitu.

Nah kalau gitu jangan gugat-gugat Telkomsel, dong. Itu kan bagian dari risiko yang sudah disiapkan. Bukankah semakin “terbuka” semakin terkenal. Mungkin esok jadi entertainer yang semakin laku. Pemasok eh pemesanan makin banyak. Pesan fikiran-fikiran hebat Denny Siregar yang gagah dan berani melawan umat Islam.

Jadi teringat dahulu ketika Desi divonnis kena jantung oleh dokter dan harus dipasang ring. Diakui dirinya terkejut, tapi bahasa bapa Siregar ini lucu juga “Jedarr…seperti petir menyambar di ketek dan bulunya langsung hangus terbakar mendengar kabar itu”. Ia curhat akan kegelisahannya.

Kini urusan santri Tasik yang dilecehkan dengan sebutan “calon teroris” membelit dirinya.
Desi sudah siapkan meterai 6000 kalau kalau harus minta maaf. Tentu tanpa efek jera.
Andai proses hukum terus berlanjut maka meterai menjadi tidak berlaku. Yang mesti dihadapi adalah karpet eh meja hijau.

Bisa dibayangkan ada petir lagi yang akan menyambar keteknya. “Bulunya langsung hangus terbakar”.

Ha ha ha ha memang orang yang sering menyakiti umat ini lucu juga…Desi..Desi keteknya botak terbakar he hee

*) Pemerhati Politik dan Kebangetan.

Bandung, 7 Juli 2020