Natalius Pigai

by M Rizal Fadillah

Akhirnya Ambroncius Nababan oleh Kepolisian ditetapkan sebagai Tersangka dalam kasus penghinaan kepada Natalius Pigai. Ambroncius sendiri sudah meminta maaf. Penetapan ini mengejutkan di tengah hukum yang biasa berpihak. Natalius Pigai adalah mantan Komisioner Komnas HAM sekaligus tokoh yang dikenal kritis kepada Pemerintah.

Biasanya laporan kepada “lawan” dari tokoh kritis diabaikan oleh Kepolisian atau bahkan ditolak. Apalagi Ambroncius ini adalah Ketua Umum relawan Pro Jokowi-Amin (Projomin) yang tentu masuk dalam klaster “kebal hukum”. Akun Facebook yang memuat foto Pigai dengan Gorilla konon sudah banyak beredar dan Ambroncius Nababan hanya membuat narasi. Ditambah alasan pembelaan kepada Pemerintah atas penolakan Pigai terhadap vaksin Sinovac.

Karenanya atas penetapan tersangka dan ditahan menimbulkan tanda tanya. Murni hukum menerobos budaya diskriminatif atau memang ada ketakutan politik soal rasisme yang dihubungkan dengan Papua. Pigai pernah berteriak semasa Pemerintahan Jokowi pembunuhan, pembantaian, dan pelanggaran HAM di Papua berkaitan dengan rasisme. Mabes Polri mewanti-wanti agar warga Papua tidak melakukan tindak pidana akibat isu rasisme ini.

Dugaan nyali ciut atas Papua ini pantas muncul, karena rasisme adalah isu sensitif yang dapat menggumpal hingga berskala Internasional. Gerakan separatisme juga semakin menguat sampai ada deklarasi Negara Papua Barat oleh Benny Wenda. Di samping itu Papua terus menjadi “mainan” kepentingan negara tertentu seperti Australia dan Amerika.

Natalius Pigai memang hebat, kini akibat kasusnya justru mendapat simpati warga Papua. Pigai bukan tokoh separatis. Rasa nasionalismenya yang tinggi membuat dirinya menjadi tokoh yang disegani. Hendropriyono pun dibuat gelisah oleh sentilannya soal ancaman kepada eks FPI. Pembelaan Pigai kepada umat Islam mendapat apresiasi. Ia konsisten dengan pembelaan HAM. Soal pembantaian enam laskar FPI baginya merupakan sebuah pelanggaran HAM berat.

Cuitan Twitter akun pribadi Pigai menohok PDIP dan Jokowi. Ketika menyatakan dari 34 Menteri Pemerintahan Jokowi tidak satupun berasal dari Papua ia menyatakan “Jaman Jokowi dan PDIP memproduksi rasisme secara masif”.

Kini Ketum Jokowi-Amin telah ditetapkan sebagai Tersangka dan ditahan oleh Mabes Polri. Proses lanjutan akan terus dipantau adakah Ambroncius Nababan benar-benar obyektif diadili atau proses hanya berfungsi sebagai peredam saja. Namun apapun itu, Natalius Pigai telah sukses membuat ciut nyali.
Pigai adalah tokoh yang fenomenal.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 29 Januari 2021