jokowiJAKARTASATU.COM – Sejak ditetapkan sebagai calon presiden (capres) oleh PDIP, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terus mendapat serangan bertubi-tubi dari lawan politiknya.

Salah satu partai politik yang gencar melakukan serangan adalah partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto tersebut bahkan menuduh jika mantan walikota Surakarta tersebut sebagai boneka atau wayang yang dikendalikan kekuatan politik tertentu.

Menanggapi hal tersebut, analis politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhroh menilai, jika serangan bertubi-tubi yang dialamatkan kepada mantan walikota Surakarta tersebut tidak  akan berpengaruh dan mereduksi tingkat elektabilitas Jokowi dimata publik.

“Calon yang tangguh dan benar-benar didukung rakyat luas tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Artinya, karena pencapresan Jokowi didukung masyarakat luas, maka  ia pun tak akan bisa diruntuhkan pamor atau ketokohannya oleh rumor politik maupun kampanye negatif,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (30/3).

Doktor ilmu politik alumnus dari Curtin University, Perth, Australia  menambahkan, jika mantan walikota Surakarta tersebut dipersepsikan sebagai sosok yang populis dan merakyat.

Hal tersebut semakin diperkuat dengan kinerja Jokowi yang kerap menyambangi warga DKI Jakarta untuk sekedar bertegur sapa, atau mendengar keluhan, masukan dan aspirasi rakyat. Walhasil, imbas dari sikap Jokowi yang populis adalah kecintaan rakyat pada dirinya.

“Pemegang kunci yang ampuh bagi terpilihnya calon adalah rakyat. Bila rakyat sudah menghendaki, biasanya sulit mengalihkan pandangaannya kepada calon lain,” tutupnya.(JKS/J)