JAKARTASATU.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pendidikan sangat penting. Sebab pendidikan, merupakan elemen vital dalam upaya membangun bangsa yang berkarakter. Karena itulah, KPK memasukkan pendidikan sebagai salah satu national interest dalam road map 2011-2023.
Di sektor ini, konstitusi telah mengamanatkan alokasi sebesar 20 persen dari anggaran negara. Ironi, dengan anggaran sebesar itu, masih banyak ditemukan gedung sekolah yang rusak, anak putus sekolah, dan terkuaknya sejumlah kasus korupsi dana pendidikan. Karena itu, memanfaatkan momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei, KPK berupaya menggemakan kembali pendidikan yang berkualitas serta menanamkan nilai-nilai antikorupsi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam peringatan Hardiknas tahun ini, KPK bekerja sama dengan Pemkot Bandung, memusatkan rangkaian kegiatan Gebyar Pendidikan Antikorupsi 2014 di Bandung pada 29 April hingga 4 Mei 2014. Kota Bandung dipilih karena merupakan salah satu kota pendidikan yang penting di Indonesia. Di kota ini, terdapat sejumlah institusi pendidikan yang berkualitas, baik di tingkat nasional maupun dunia. Selain itu, Pemerintah Kota Bandung juga merupakan kota pertama di Indonesia yang berkomitmen antisuap dan gratifikasi yang melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan camat.
Ada sejumlah kegiatan di sejumlah tempat pada kegiatan yang bertajuk “Menuju Bandung Juara dan Bebas dari Korupsi” kali ini. Puncak acara digelar pada 2 Mei 2014, dengan rangkaian kegiatan di Balai Kota Bandung, yakni Deklarasi Guru Antikorupsi yang akan disaksikan pimpinan KPK, serta Pameran Pendidikan Antikorupsi yang akan mempublikasikan best practice implementasi pendidikan antikorupsi di satuan pendidikan di Kota Bandung.
Siang harinya, untuk menyosialisasikan program koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi dana pendidikan, KPK menggelar sarasehan bertajuk “Optimalisasi Peran Masyarakat dalam Pengawasan Dana Pendidikan” di Hotel Santika Bandung. Kegiatan ini akan dihadiri perwakilan dinas pendidikan, forum guru, lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan mahasiswa, yang akan memperkuat gerakan masyarakat pendidikan dalam pengawasan dana pendidikan sebagai bentuk partisipasi masyarakat.
Sebelumnya, KPK juga telah menggelar pelatihan Duta Pelajar Ber-AKSI (Berani Antikorupsi) pada 1 Mei 2014 di SMKN 1 Bandung. Kegiatan ini dihadiri 250 pelajar SMA/SMK se-Kota Bandung, yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam pencegahan dan pemberantasan di sekolah masing-masing.
KPK juga telah menggelar Sosialisasi dan Workshop Tindak Pidana Korupsi dalam Dunia Pendidikan pada 29-30 April 2014. Kegiatan ini dikhususkan bagi kepala sekolah dari tingkat SD, hingga SMA dan sederajat. Hasil kegiatan ini, dijadikan buku saku sebagai bahan dalam melakukan sosialisasi ke sekolah dan dinas pendidikan.
Besok, 3 Mei 2014, akan diselenggarakan Workshop Relawan dan Launching Gerakan Bandung Bercerita Antikorupsi. Dalam kegiatan ini, akan mempertemukan relawan dari guru, aktivitis/komunitas, dan ibu rumah tangga untuk berbagi mengenai pendidikan karakter antikorupsi di lingkungan masing-masing.
Rangkaian kegiatan akan ditutup pada 4 Mei 2014 dengan kampanye Pendidikan Berkualitas Bebas dari Korupsi, bersamaan dengan momen car free day di Dago, Bandung. Kampanye ini akan mengajak seluruh warga Bandung untuk bersama-sama menggemakan semangat, bahwa untuk membangun bangsa yang terdidik dan berkarakter, salah satu syaratnya adalah bebas dari korupsi. (PRAS/JKTS)