JAKARTASATU.COM – Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (capres PDIP) Joko Widodo (Jokowi) sudah menjadi tokoh yang dipuja-puji banyak orang. Jokowi sudah seperti nabi yang Ma’sum alias tidak punya salah dan dosa. Meskipun nabi Jokowi mempunyai salah dan dosa tentu akan dibela mati-matian oleh para pengikutnya.
Pembelaan terhadap sosok Jokowi sangat kentara di jejaring sosial, khususnya di twitter dan facebook. Setiap ada kritik yang dialamatkan kepada orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut, sontak ribuan pengikut Jokowi bakal menyerang bahkan memaki pihak yang melancarkan kritik tersebut.
Kuatnya pesona nabi Jokowi di dunia maya tak lepas dari pengaruh pasukan dunia maya (cyber troops) yang disebut Jokowi Advanced Sosial Media Volunteers (Jasmev). Pasukan maya yang mempunyai satu juta akun lebih dan tersebar dari Sabang sampai Merauke ini diketuai oleh Kartika Djoemadi, yang merupakan sosok perempuan dengan segudang masalah dan kerap menipu banyak pihak.
Menanggapi hal tersebut pakar komunikasi politik dari Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) Aendra Medita menegaskan ada beberapa trik dan langkah untuk menghadapi pasukan maya pendukung Jokowi.
“Caranya gampang, sampaikan kebenaran kepada rakyat tentang siapa sebenarnya Jokowi dan Jasmev tersebut. Sebab apa yang ditampilkan Jokowi dan Jasmev adalah ilusi untuk menipu rakyat. Karena itu, jika ada pihak yang mau membuka siapa sosok Jokowi dan Jasmev pasti bakal diserang habis-habisan (di bully) oleh pasukan maya Jokowi,” tegas Aendra melalui keterangan pers yang diterima Jakartasatu.com, Jakarta, Sabtu (10/5).
Lebih lanjut direktur eksekutif Citra Survei Indonesia (CSI) itu menegaskan, antara Jokowi dan Kartika sama-sama mempunyai kesamaan. Keduanya sama-sama pandai berbohong dan penipu. Jokowi sendiri, lanjut Aendra telah 60 kali menipu rakyat dan Kartika Djomadi sendiri juga melakukan pekerjaan serupa dengan nabi Jokowi.
Kartika sendiri mengaku kepada publik sebagai lulusan Phd, Amsterdam dan bekerja di Universitas Paramadina , dan hal tersebut sama sekali tidak benar dan sudah dibantak berkali-kali oleh rektor universitas Paramadina, Anies Baswedan sendiri.
Masih kata Aendra, tim Jasmev pimpinan Kartika memang sudah cukup piawai dalam mengelola isu-isu dan membuat citra positif untuk Jokowi. Sebab, mereka sudah mengawal Jokowi sedang Jokowi mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Metode yang digunakan oleh tim Jasmev Jokowi adalah dengan menguasai trool internet. Apa itu troolk Internet ?? Trool internet adalah kelompok pengguna internet yang biasanya masuk dalam sebuah diskusi publik tentang suatu topik dengan tujuan mengacaukan diskusi tersebut, baik dengan cara memaki, berkata kasar atau berpura-pura bodoh.
Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi provokasi dari trool tersebut. Langkah pertama adalah dengan membiarkan trool itu ngomong sendiri alias tidak perlu dihiraukan.
“langkah kedua, jika kita mempunyai data akurat tentang siapa sosok Jokowi dan Jasmev tersebut, maka sampaikanlah kebenaran tersebut. Kalau mereka mengalihkan topik, kita terus sampaikan kebenaran, ya kebenaran nyata tentang siapa sosok Jokowi, Jasmev dan konglomerat hitam penyokong Jokowi . Hanya dengan cara itulah, Jasmev dan pasukan maya pendukung Jokowi bisa dikalahkan. JKS/003.