JAKARTASATU.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Ritanenny mengatakan, pihaknya akan membuat sekaligus menerapkan pendidikan seks kepada anak usia dini.
Rita menegaskan, pendidikan seks itu dimaksudkan untuk memberikan pembekalan dan pemahaman kepada anak-anak, serta sebagai upaya antisipatif mencegah kejahatan seksual yang kerap menimpa anak-anak.
“Pendidikan seks akan dibuat dengan bahasa yang sederhana, dan bisa dipahami oleh anak berusia dua sampai lima tahun. Apalagi usia anak dua sampai lima tahun tersebut merupakan masa berkembangnya otak sehingga dengan ditanamkan pendidikan seks anak usia dini tersebut bisa mencegah terjadinya kejahatan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa,” kata Rita di Sukabumi, Senin (12/5).
Menurut Rita, hingga kini pendidikan seks untuk anak usia dini belum ada sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas dan lembaga lain yang memiliki disiplin ilmu yang tepat seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan lembaga di luar kedinasan seperti Pusat Pelayanan Terpadu Permberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk membuat model pendidikan dan metode pembelajarannya.
Dia mengharapkan pendidikan seks anak masih usia dini bisa mencegah kejahatan seksual kepada anak seperti dilakukan Emon.
Sukabumi akan memasukan beberapa metode pencegahan yang harus dilakukan anak jika akan menjadi korban kekerasan seksual seperti berteriak, menangis dan memberontak.
“Setiap anak harus diajari sejak dini bahwa bagian tubuh yang sensitif seperti alat kelamin tidak boleh dipegang kecuali ibunya dan jika ada yang memegang harus segera melapor,” tutup Rita. ANT/JKS/003.