JAKARTASATU.COM – Partai Demokrat secara resmi dan terbuka menegaskan bakal menjadi pihak oposisi dalam pemilu presiden (pilpres). Partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memihak dan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres 2014. Keputusan Demokrat menjadi partai oposisi sesuai dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada tanggal 18 Mei lalu.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan berharap semua kader bakal taat dan patuh dengan sikap Partai yang memilih jalur oposan dalam pilpres. Jika ada kader yang membandel atau mendukung salah satu pasangan capres-cawapres, maka sanksi tegas sudah disiapkan, yaitu hengkang dari partai politik berlambang segitiga biru tersebut.
“Suara partai hanya satu yakni netral dalam pilpres. Dan seluruh kader harus taat dan loyal kepada partai,” kata suami Inggrid Kansil tersebut di Jakarta, Selasa malam (20/5).
Ditambahkan Syarief meskipun partainya menempuh jalur non blok, bukan berarti partainya bakal golput dalam pilpres mendatang. Demokrat bakal memberikan suara dan dukungan kepada pasangan capres-cawapres yang mempunyai haluan dan garis perjuangan sama. Namun demikian Syarief tidak menjelaskan kemana dukungan Demokrat bakal dilabuhkan.
“Yang jelas sungguhpun tidak bergabung secara formal, bukan berarti kader Demokrat bakal Golput. Suara Demokrat hanya akan diberikan kepada capres yang mempunyai platform sama dengan partai,” tutupnya. (BS/JKS).