Foto : Istimewa
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

JAKARTASATU.COM – Mantan Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang juga anggota dewan Pertimbangan Partai Golkar, Fahmi Idris secara resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar. Fahmi mundur dari partai politik berlambang pohon beringin lantaran memutuskan memberikan dukungan politik kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden (pilpres) pada tanggal 9 Juli mendatang.

“Betul saya sudah sampaikan surat pengunduran diri saya ke wakil Ketua Umum dan Sekjen,” kata Fahmi di Hotel JW Marriot, Jakarta, Kamis (22/5).

Mantan menteri perindustrian di era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid pertama pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dukungan politik kepada pasangan Jokowi-JK, sebab Fahmi yakin pasangan tersebut bakal keluar sebagai pemenang dalam pilpres. Atas dasar itulah dukungan politik dilabuhkan kepada pasangan Jokowi-JK. Selain itu Fahmi juga mengaku tidak sepakat dengan sikap politik partai Golkar yang memberikan dukungan politik kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres tahun ini.

“Dalam pilpres kali ini saya akan pilih Jokowi-JK dan saya sudah telepon Ical (Aburizal Bakrie_red),” jelas Mantan Menteri Perindustrian periode 5 Desember 2005 hingga 22 Oktober 2009 tersebut.

Pada pemilu tahun 2004, Fahmi secara resmi dipecat oleh DPP Partai Golkar yang kala itu dikomandoi oleh Akbar Tanjung. Pada pemilu tahun 2004 lalu DPP Partai Golkar secara resmi memberikan dukungan politik kepada pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid sebagai pasangan capres-cawapres. Namun Fahmi berkhianat dan memberikan dukungan politik kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK). Walhasil, atas pengkhiantan yang dialukan olehnya Fahmi dipecat oleh DPP Golkar. (MER/JKS).