Foto : Istimewa
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

JAKARTASATU.COM – Meski tren penjualan Sigaret Kretek Tangan (SKT) mengalami penurunan, namun PT. Bentoel Internasional Investama Tbk memastikan diri tidak bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kepada 7.000 pegawai SKT.

“Sampai saat ini kami belum ada rencana ke arah situ (PHK). Sambil melihat peluang penjualan, kami terus melakukan pembenahan di segala bidang,”n kata Regulatory Affairs Manager PT Bentoal Internasional Investama Tbk, Malang Office, Jawa Timur, Eko Soendjojo, Kamis (22/5).

Diakui Eko, saat ini volume penjualan SKT memang mengalami tren penurunan, namun masih dalam tahap stabil dan tidak mengguncang keuangan perusahaan.  Rokok hasil SKT lanjtnya  cenderung kalah dengan sigaret kretek mesin (SKM). Eko juga menambahkan bahwa SKT merupakan bagian dari heritage (warisan budaya) yang sudah mempunyai segmen jelas.

“Segmennya sudah jelas. Diantara produk SKT yang menjadi andalan PT Bentoel adalah Bentoel dan Talijagat,” tambah Eko.

Selain itu Eko amat berharap di tengah situasi tren SKT yang kurang bagus dan menurun tersebut, pemerintah membuat regulasi yang berpihak kepada industri rokok, terutama yang berkaitan dengan cukai rokok jangan sampai cukai naik terus.

“Sebab, kenaikan harga cukai cukup mendominasi. Karena itulah kitab butuh regulasi jelas,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya PT. HM Sampoera bakal melakukan PHK massal atas 4.900 pegawai yang bekerja di dua pabrik, yaiti di Lumajang dan Jember. PHK terpaksa dilakukan lantaran tren penjualan SKT terus mengalami penurunan setiap tahunnya. (BS/JKS).