IMG-20140522-00678JAKARTASATU.COM – Jalur off road Sukawarna-Cikole Lembang-Bandung menyimpan cerita mistis. Kendati tidak semua orang pernah mengalami kisah seramnya, namun di tengah rimbunan indah pohon pinus dan jalur berliku di sepanjang 20 kilometer kaki Gunung Tangkuban Perahu itu terasa suasana menyeramkan.

Hal itulah memang bukan hanya cerita palsu belaka melainkan  dialami sendiri oleh peserta off roader Media Gathering Bawaslu RI saat puluhan orang gabungan wartawan dan staf bawaslu menjajal medan terjal jalur offroad dengan menggunakan 8 mobil offroad.

Alkisah saat rombongan tengah asyik memacu adrenalin menjelang Maghrib, satu mobil mogok dan terpaksa perjalanan dihentikan untuk membantu mobil mogok itu.

Anehnya, saat kembali normal menuju ke penginapan, mobil paling belakang justru terkaget-kaget dengan sosok horor yang dilihat ole sopir dan penumpang.

“Tadi itu waktu aku balik paling belakang. Sopir dan teknisinya pada baca doa keras-keras gitu. Tak kira itu kebiasaan orang di sini. Busyet ada apaan ini, mereka pada resah. Mereka bilang apa masih ada yang nuturkeun (mengikuti),” ucap peserta gathering media Bawaslu 2014 Vidi Batolone.

Lebih merinding lagi saat sang sipir melihat sosok wanita berbaju putih di sedang duduk di jok belakang salah satu mobil offroad padahal seluruh penumpang di mobil pria semua.

Lalu siapa wanita itu? Ihhhhhh….sereeeem

Menurut cerita, jalur Sukawana-Cikole sudah ada sejak zaman penjajahan. Awalnya jalur ini jalan setapak kemudian dibuka oleh komunitas Land Rover Club Bandung (LRCB).

“Masalah jalur ini ada dari zaman Belanda. Dulu jalan setapak, mobil bisa masuk setelah ada komunitas LRCB (Land Rover Club Bandung). Kita buka jalur lama berbulan-bulan,” kata wakil ketua LRCB Nandang Efendi di Lembang Bandung, Kamis (22/5).

“Sering sekali penampakan. Kita enggak berani lama-lama, penampakan banyak. Kita lagi diam ada yang nyentil, ada yang lari-lari, kalau foto suka ada,”terangnya.

Kejadian yang paling dia ingat adalah gagalnya pelatihan staf Kementerian Kehutanan (Kemenhut) 2013. Pelatihan menyusuri hutan menggunakan mobil yang bekerjasama dengan LRCB digagalkan penampakan di Hutan Kunthi.

“Sering ada penampakan di Leuweung Kunthi (Hutan Kunthi). Waktu Kemenhut adakan pendidikan ikut mengendalikan mobil dengan kita. Waktu bivak (kemah), satu per satu diganggu. Ada yang diseret kakinya, ada yang digelitikin,”kata dia.

Peristiwa itu benar-benar terjadi bukan omong kosong. Kemenhut pun percaya dan memindahkan lokasi pelatihan.

“Akhirnya setengah malam minta pulang puluhan orang cowok-cewek se-Indonesia. Ini bukan dibuat-buat jadi Kemenhut memilih pindah tempat,” ujar dia.

Di jalur itu terdapat tiga titik yang dianggap horor Leuweng Kunthi (Hutan Kunthi), jalan batu, dan rumpun bambu bekas pembuangan korban petrus (penembak misterius). Leuweng Kunthi yang paling dianggap angker oleh para sopir.

“Leuweng Khunti yang paling horor. Kalau ada yang bisa lihat itu kampungnya siluman. Kalau ada yang bisa lihat, mereka bawahnya pakai celana hitam atasnya kosong, telanjang, tua semua,” tegas anggota LRCB Edi.

Para makhluk halus penghuni Leuweng Kunthi itu biasanya mengganggu mereka yang berbicara ngawur di jalur tersebut.

Medan off road Sukawana-Cikole terbilang berat. Jalur yang membelah Hutan Jatiwangi ini memiliki tiga cekungan berlumpur dan dalam. Sopir amatir dijamin tak akan mampu menaklukkannya. Sopir yang terbiasa pun butuh 4 sampai 5 jam untuk melaluinya.

“Dulu enggak seberat itu, bisa bawa keluarga. Kerena selain kami, ada komunitas lain yang ikut main,” ujarnya. (JKS-07)