JAKARTASATU.COM, JAKARTA – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga calon wakil presiden Jusuf Kalla menyesalkan ucapan Amien Rais yang menyamakan pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) dengan Perang Badar.
Menurut JK, penggunaan kata ‘Perang Badar’ menunjukkan sebuah permusuhanb mendalam, sedangkan dalam pilpres sendiri yang menjadi kontestan adalah sama-sama putra terbaik bangsa Indonesia.
“Jangan selalu berbicara permusuhan, kita menyesalkan yang mengatakan pemilu adalah perang badar. Kita tidak ingin seperti itu. Indonesia jangan dijadikan seperti Afghanistan, Mesir atau Suriah. Kita ini damai,” kata JK saat bersilahturahim dengan ratusan Ulama Pesantren, di Jakarta, Rabu (4/6).
JK menyatakan bangsa Indonesia harus bersyukur memiliki beragam agama yang diakui, dan beragam bahasa serta adat istiadat, dan tetap bisa hidup rukun dalam satu kesatuan bangsa. “Kita berbeda-beda tapi bersatu. Makanya kita tolak ‘Perang Badar’. Ulama harus bergerak, menjelaskan ke masyarakat,” tutup JK.
Sebelumnya Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais yang merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengatakan pihaknya akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi pemilu presiden ini.
Amien menyebut perjuangan prajurit dalam Perang Badar adalah ikhlas membela kehormatan diri dan Tanah Air. Menurut dia kemenangan dapat digenggam dalam Perang Badar. Dalam perang Badar sendiri pasukan umat Islam kala itu berjumlah 313 orang, sementara pasukan kaum Kafir Quraisy berjumlah 1.000 orang.
Namun dalam perang Badar pasukan Muslim berhasil merebut kemenangan dan mengalahkan kaum kafir. Kaum Muslim bisa muncul sebagai pemenang lantaran berjuang dengan ikhlas dan atas nama Allah SWT. (BAS/PN).