JAKARTASATU.COM – Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar yang juga salah satu tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Idrus Marham mengaku heran dengan beredarnya dokumen pemecatan Prabowo Subianto dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tahun 1998 silam.
Kepada wartawan di rumah Polonia, Cawang, Jakarta Timur pada Senin (9/6), Idrus mengaku heran mengapa dokumen pemecatan mantan Pangkostrad tersebut baru beredar ditengah situasi pemilihan presiden (pilpres) yang kian sengit dan semakin dekat pelaksanaannya.
“Ini lah yang saya sesalkan mengapa hal tersebut tidak keluar pada zaman pak Prabowo menjadi wakil ibu Megawati,” katanya di rumah Polonia.
Lebih lanjut Idrus menjelaskan, terkait dengan merebaknya kampanye hitam yang menyudutkan Prabowo Subianto justru dianggap sebagai berkah tersendiri. Betapa tidak dengan adanya kejadian tersebut, masyarakat akan terus bersimpati kepada pasangan Prabowo-Hatta.
“Cara-cara ini jelas akan memperkuat dukungan kepada Prabowo, karena Prabowo dizalimi,” tutupnya. (BAS/JAKS).