JAKARTASATU.COM, MEDAN – Gubernur DKI Jakarta non aktif yang juga calon presiden (capres) dari gabungan empat partai politik, Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menghapus sistem Ujian Nasional (UN) jika dirinya kelak terpilih sebagai presiden Republik Indonesia.
“UN SD dan SMP lebih baik tidak ada. Sedangkan untuk SMA UN tetap ada tapi jangan dipakai sebagai patokan kelulusan melainkan untuk pemetaan kualitas pendidikan,” kata Jokowi di depan forum Lokakarya Peningkatan Kualitas Guru di Hermes Palace Mall, Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dikatakan Jokowi karena menurutnya UN atau ujian nasional tidak bisa dijadikan patokan untuk penilaian kualitas sumber daya manusia (SDM). Jokowi mengusulkan jika 78 persen kurikulum Sekolah Dasar (SD) berisi tentang pembangunan karakter, etika, moral dan budi pekerti.
“Saya berkali-kali sampaikan kurikulum kita harus dievaluasi. Ke depan, anak SD jangan dibebani dengan pengetahuan, 78 persen kurikulum SD itu harusnya tentang pembangunan karakter. Untuk kurikulum SMP perbandingannya sebesar 60:40 persen, sedangkan SMA 80:20 persen,” tutup Jokowi. (ANT/PN).