Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry enggan menjelaskan siapa pihak yang membiayai publikasi dan setiap kegiatan survei yang dilakukan LSN.

“Saya tegaskan sampai hari ini kami belum ada kontrak dengan pasangan Prabowo-Hatta. Kalau soal biaya survei kami dbiayai oleh sejumlah orang, baik pengusaha, birokrat yang mempunyai kepekaan terhadap lembaga survei kami,” kata Umar saat menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Le Meredien dalam sebuah acara publikasi hasil terbaru LSN, Jakarta, Kamis (12/6).

Lebih lanjut Sekretaris Jenderal Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia (AROPI) itu menambahkan, meskipun memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun Umar mengklaim lembaga survei miliknya netral dan tidak memihak kepada pasangan capres-cawapres manapun.

Terkait tuntutan sejumlah awak media yang meminta Umar untuk membuka siapa nama penguasaha dibalik publikasi dan pendanaan survei LSN, Umar enggan membuka siapa pihak itu.

“Ini kan soal kode etik yang harus kami jaga. Kalau kami membuka siapa-siapa saja pihak yang menyumbang, maka kami mencederai mereka dong. Yang jelas ada yang sumbang Rp 15 juta, kemudian Rp 25 juta. Dan saya tegaskan tidak ada pihak yang menyumbang  lebih dari Rp 100 juta,” tutupnya.

Untuk diketahui, pada Kamis (12/6), LSN telah merilis hasil survei terbaru. Dalam survei terbaru tersebut pasangan Prabowo Subianto-hatta Rajasa berhasil mengungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dari sembilan provinsi dengan jumlah penduduk paling banyak, pasangan Joko Widodo-JK hanya unggul di Jawa Tengah, selebihnya pasangan Prabowo-Hatta menang di delapan Provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung). (MAR/JAKS).