JAKARTASATU.COM, JAKARTA – Ucapan capres dari koalisi merah-putih, Prabowo Subianto terkait dugaan kebocoran anggaran keuangan negara sebesar Rp 7.200 triliun dibantak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Melalui juru biacaranya, Johan Budi Sapto Prabowo, bahwa angka sebesar itu hanyalah potensi terjadinya kebocoran. Terkait jumlah detailnya, hingga kini KPK belum mempunyai data empiris atas kebocoran uang negara.
“Memang pak Ketua pernah menyampaikan mengenai hal tersebut. Tapi yang disampaikan itu hanyalah potensinya,” kata Johan di gedung KPK, Jakarta, Senin (16/6).
Lebih lanjut Johan menjelaskan apa yang disampaikan oleh Ketua KPK terkait kebocoran dana sebesar Rp 7.200 triliun adalah kebocoran yang berasal dari berbagai bidang.
“Namun, apakah KPK sejauh ini pernah mengekuarkan data resmi kajian tersebut? Sejauh ini belum pernah ada,” tutup mantan wartawan salah satu majalah terkemuka ditanah air.
Diberitakan sebelumnya, dalam debat kedua pada Minggu malam (15 Juni) Capres Prabowo mengatakan bahwa kebocoran APBN sudah sangat parah. Dengan suara lantang mantan Danjen Kopassus tersebut mengatakan bahwa setiap tahunnya angka APBN yang bocor sebesat Rp 1.000 triliun. Bahkan capres Prabowo mengutip ucapan ketua KPK, Abraham Samad, bahwa kebocoran APBN mencapai angka lebih dari Rp 7.000 triliun. (TR/PN).