ilustrasi
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

JAKARTASATU.COM, JAKARTA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo mengatakan titik api (hotspot) di Provinsi Riau tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua pada Sabtu jumlah titik api terus mengalami peningkatan, dari sebelumnya 80 titik menjadi 250 titik.

“250 hotspot itu tersebar di Rokan Hilir (157), Bengkalis (39), Dumai (16), Rokan Hulu (11), Pelalawan (9), Kampar (8), Inhil (5), Kuansing (4), dan Siak (1). Jarak pandang di Rengat 3 km, Pelalawan dan Dumai 6 km, dan Pekanbaru 8 km,” kata Sutopo melalui keterang pers yang diterima awak media, Sabtu (21/6).

Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, meningkatnya titik api di pulau Sumatera itu tidak lepas dari faktor cuaca yang kian hari semakin kering dan gersang. Akibat panasnya suhu cuaca itulah yang menyebabkan terjadinya kebakartan hutan semakin mudah. Dan jika lahan gambut terbakar, maka akan sangat sulit untuk memadamkan hal tersebut.

Sejak 4 April 2014, penanggung jawab pengendalian kebakaran lahan dan hutan di tangan Gubernur Riau. BNPB tetap mendampingi Pemda Riau dengan tetap melakukan operasi modifikasi cuaca dan menempatkan 3 helikopter water bombing hingga hari ini.

Kebakaran hutan di Riau  selama 26 Februari 2014 hingga 4 April 2014, kerugian ekonomi mencapai Rp20 triliun, 2.398 hektare cagar biosfer terbakar, 21.914 hektare lahan terbakar, 58.000 orang terserang ISPA, sekolah diliburkan, hampir 6 juta jiwa terpapar asap dan lainnya. Untuk mengatasi kebakaran itu, BNPB telah mengeluarkan Rp134 miliar, mengerahkan 4.931 personel gabungan, 11 helikopter dan pesawat, dan lainnya. (ANT/PN).