JAKARTASATU.COM – Foto ini beredar dikalangan media dan mari kita analisa kenapa foto ini beredar. Lalu siapa saja foto didalamnya. Nampak jelas ada Kapolri Jenderal Sutarman, Capres Joko Widodo dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik. Lalu sedang atau usai acara apa mereka?
Seperti kita ketahui dari wikipedia ditemuakan nama Husni Kamil Manik, S.P kita cek apa S.P (ternyata Sarjana Peternakan) ia lahir di Medan, 18 juli 1975 ia adalah kini Ketua KPU yang bkerja sejak 12 April 2012. Sebelumnya ia merupakan komisioner KPU Provinsi Sumbar sejak tahun 2008.
Husni menempuh pendidikan dari SD hingga MTsN di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Setelah lulus dari MAN I Medan, ia masuk ke Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat pada tahun tahun 1994. Ia juga aktif di Nahdhatul Ulama dan menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama Sumatera Barat periode 2010-2015.
Sementara Sutarman yang kini Kapolri ke 22 menjabat sebagai Kapolri sejak 22 Oktober 2013, ia mengantikan Jenderal Timur Pradopo Jenderal Polisi Drs. Sutarman lahir di Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957; umur 56 tahun Sutarman dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta pada 25 Oktober 2013.
Sebelumnya ia merupakan Kabareskrim Mabes Polri yang menjabat sejak 6 Juli 2011 hingga 22 Oktober 2013. Dia didapuk sebagai orang nomor satu di Bareskrim menggantikan Ito Sumardi Ds yang pensiun.
Jenderal Sutarman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Pada tahun 2000, dia adalah Ajudan Presiden RI pemerintahan Abdurrahman Wahid. Kemudian akhir 2004, dia menjabat Kapolwiltabes Surabaya, lantas berturut-turut sebagai Kapolda Kepri, Kaselapa Lemdiklat Polri, lalu Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya.
Uniknya Putra pasangan Paidi Pawiro Mihardjo dan Samiyem ini pernah menggantikan Timur Pradopo (mantan Kapolri) di empat jabatan, yakni Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolri.
Joko Widodo atau Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 Wikipedia menulisnya ia adalah presiden terpilih Indonesia tahun 2014. Politisi PDIP ini adalah mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali, ia lulusan di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha furnitur. Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.
Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik. Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang “baru” dan “bersih”, meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.
Nah dari tiga profil tadi sudah jelas, lalu kembali kita ke Foto diatas kenapa mereka bertemu?
Ada ulasan dalam sebuah media online yang kami kutip berikut isinya:
Setelah ditunggu cukup lama, akhirnya calon presiden Prabowo Subianto Djojohadikusumo buka suara menanggapi fenomena kecurangan pemilu presiden yang dilakukan secara sistematis, masif, terstruktur dan signifikan.
Kecurangan-kecurangan demikian hebatnya dan merata di seluruh Indonesia, serta dibiarkan begitu saja membuktikan siapa ‘master of grand design’ dari semua ini. Tidak hanya KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan PengawasPemilu),
Polri dan kubu capres Jokowi yang menjadi terduga pelakunya, tetapi ada pihak lain yang jauh lebih berkuasa dan lebih berkepentingan terhadap gagalnya penyelenggaran pemilu presiden.
Capres Prabowo Subianto memang telah melimpahkan sengketa Pemilihan Presiden 2014 ke MK (Mahkamah Konstitusi). Pengumuman hasil akan diumumkan MK pada 21 Agustus 2014 mendatang.
“Kita lihat perkembangan dan hasilnya,” ujar Prabowo saat ditemui di Nusantara Polo Club, Jagorawi Golf and Country Club, Cibinong, Bogor, Minggu (17/8).
Pihak KPU, Bawaslu, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya terus menyangkal kecurangan Pilpres yang begitu jelas dan nyata. Namun Prabowo menyebut kejahatan Pilpres itu tak dapat disembunyikan lagi karena telah dirasakan rakyat.
“Rakyat sudah tahu, bukti-bukti sudah kuat, rakyat sudah merasakan, kita tahu siapa sebenarnya otak pelakunya” ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan sebuah kompetisi demokrasi harus dilakukan secara jujur dan adil. Rakyat tidak ingin jika negara didirikan atas dasar kebohongan dan kecurangan.
“Karena kecurangan dan kebohongan pasti akan menghasilkan sesuatu keadaan yang merugikan bangsa. Saya heran kok ada warga negara Indonesia sendiri tega merusak bangsa dan negara,” kata Prabowo.
Yang dimaksud Prabowo apakah Polri terlibat dan KPU kita melihat foto ini bisa dijadikan hubungan mereka jelas ada dalam foto itu. Tapi semua serahkan yang menilai. Silakan analisa kami hanya pengantar dan pembaca bisa beropini lebih bahkan lain. Tabik (JKTS/HU)