Jakartasatu.com – Analis politik Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin bahwa sosok menteri adalah sebagai juru mudi negara, karena itu Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak boleh sembarangan dalam memilih menteri.
“Menteri itu harusnya negarawan, dan pak Jokowi tidak boleh asal comot,” kata Said dalam sebuah diskusi publik disalah satu stasiun televisi swasta ternama, baru-baru ini.
Lebih lanjut penggiat demokrasi yang juga tergabung dalam Forum Pascasarjana Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (Forpas HTN UI) itu menambahkan bahwa menteri adalah kepanjangan tangan dari presiden.
Sebagai konsekuensi logis atas hal tersebut, maka menteri harus mempunyai visi-misi dan cita-cita strategis dalam menata dan memperbaiki bangsa Indonesia kedepan.
“Yang jelas orientasi harus buat rakyat, mengedepankan kedaulatan rakyat dan bisa menjaga jarak dengan asing,” tegas Said.
Diberitakan sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo telah mengumumkan postur kabinet selama lima tahun kedepan.
Jokowi sendiri menetapkan 34 kementrian, dengan perincian 16 orang berasal dari partai politik dan 18 orang berasal dari kalangan profesional. (darmo suseno).