JAKARTASATU — Ratusan pengunjuk rasa prodemokrasi tidur di jalanan Hong Kong menjelang batas waktu agar mereka membubarkan diri, Senin 6 Oktober.

Banyak yang memperkirakan polisi akan memaksa pengunjuk rasa membubarkan diri walau hingga berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda tindakan pihak berwenang.

Demonstrasi yang sudah berlangsung selama delapan hari ini sempat membuat wilayah itu nyaris lumpuh namun jumlah pengunjuk rasa yang turun ke jalan menurun tajam.

Wartawan BBC melaporkan sebagian ingin tetap menggelar aksi untuk mendapatkan hasil yang nyata sementara sebagian yang takut dengan gas air mata, peluru karet, dan penangkapan berpendapat sudah saatnya untuk mengambil jalan dialog.

Pihak berwenang sudah menegaskan bahwa kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah akan buka hari Senin.

Ketua Eksekutif Hong Kong, CY Leung sudah meminta pengunjuk rasa membubarkan diri dan menegaskan polisi memiliki tanggung jawab untuk mengambil tindakan guna memulihkan ketertiban sosial.

Hong Kong
Pengunjuk rasa menentang rencana Cina yang menetapkan calon dalam pemilihan umum.
Hong Kong
Sudah ada isyarat dari kedua belah pihak untuk melakukan perundingan.

Baik pemerintah dan kelompok pengunjuk rasa sudah memberikan indikasi mereka siap untuk melakukan pembicaraan guna mencari jalan keluar dari kebuntuan yang terjadi selama seminggu lebih.

Protes prodemokrasi ini menentang rencana pemerintah Cina untuk menetapkan calon yang akan dipilih dalam pemilihan Ketua Eksekutif Hong Kong pada tahun 2017.(BBC/JKTS/YU)