JAKARTASATU — Hati rakyat semakin teriris dengan adanya fakta baru tentang adanya tindak kekerasan terhadap Azwar, petugas kebersihan yang diduga telah melakukan sodomi terhadap murid Taman Kanak-kanak Jakarta Internasional School (JIS), sebelum ia tewas di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 26 April yang lalu.

Kemarin malam, 3 November, pukul 22.00, stasiun televisi swasta TV One dalam program acara Di Balik Tabir, menyiarkan foto mayat Azwar yang hancur dan lebam. Karena itu, sangat diduga bila Azwar tewas bukan karena meminum cairan pembersih lantai, seperti yang diberitakan sebelumnya. Tapi karena ia tidak sanggup lagi menerima intimidasi dari pihak penyidik.

Sungguh sangat ironi. Dan semakin ironi lagi karena beberapa waktu sebelumnya, polda Metro Jaya menegaskan tidak ada luka lebam atau bekas penganiayaan pada tubuh Azwar.

JIS“Kabar yang mengatakan ada bekas lebam ditubuh Azwar, itu tidak absolut dan tidak scientific,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin, 28 April.

Rikwanto melanjutkan, Azwar meninggal karena meminum cairan pembersih lantai ketika izin untuk ke kamar mandi di sela-sela pemeriksaan penyidik Polda Metro.

Dari tayangan TV One, masyarakat dapat menilai sendiri, bagaimana Azwar tewas. Mengapa harus ada intimidasi atau penganiayaan dalam penyidikannya? Apakah memang harus ada intimidasi berupa penyiksaan dalam setiap penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian? Ada apa sebenarnya di balik kasus JIS ini?

Azwar dan juga teman-temannya yang dituduh telah melakukan sodomi adalah warga negera Indonesia yang  mempunyai persamaan kedudukan di depan hukum. Tindakan anarkis dalam hal apa pun, termasuk dalam penyidikan, tidak dibenarkan. Semoga saja keadilan untuk mereka dapat ditegakkan. Dan kasus JIS ini pun segera diselesaikan. (VIC/JKST/MH)