Jakartasatu.com – Farhat Abbas tiada henti menebar pesona di lini masa. Ia seolah terjangkit penyakit popularity syndrome alias demam pepopularitas. Celotehannya yang menohok kerap menjadi bahan perbincangan di media masa. Kali ini, Farhat membuli rekan seprofesinya pengacara senior Muara Karta di akun twiternya @farhatabbaslaw dengan tuduhan telah berselingkuh dengan istri orang.
Berikut isi tudingan Farhat:
“Latar belakang PNS, setelah pensiun cari makan jd pengacara, muara karta wajar aja kurang ajar, gak punya etika beracara, alias asbun.
Muara karta ini pada saat masih kerja dipemda DKI,pacaran sama isterinya orang yg kebetulan teman gue inisial “SS” (maling teriak maling)
Dalam waktu dekat segera saya tunjukkan photo percintaan muara karta dg isteri orang tsb, biar gak ngoceh2 banget.
Buku kama sutera ada ilmu mengganggu isteri orang,isi pesan moralnya buku itu agar para suami menjaga isterinya jgn sampai diganggu orang”
Ocehan Farhat itu mendapat reaksi dari praktisi hukum lainnya, M. Zakir Rasyidin. Ia menilai bahwa apa yang disampaikan Farhat itu bukanlah lagi bentuk penyampaian pendapat sebagaimana yang dikehendaki oleh peraturan perundang – undangan negara. Sebab penyampaian pendapat yang ia lakukan tersebut, tidak ada kaitanya dengan kepentingan umum, atau mungkin barangkali karena berkaitan dengan kebijakan pemerintah, melainkan yang terlihat dari pernyataannya tersebut adalah ekspresi emosi diri terhadap orang yang ditujunya.
“Sehingga patut diduga bahwa apa yang disampaikan nya tersebut dimedia twitter dapat berupa penghinaan, pencemaran nama baik dan bisa berhujung fitnah, jika yang dikatakanya tersebut tidak bisa dibuktikan,”terangnya melalui pesan singkat, Sabtu, (29/11).
Oleh karena itu, sambungnya, di era modernisasi teknologi saat ini semestinya UU ITE No 11 Tahun 2008 bisa lebih diberdayakan untuk menjerat pelaku agar tidak terus menerus menjadikan orang lain sebagai objek serangan informasi siluman guna melindungi hak hak warga negara dari serangan Informasi yang tidak berdasar.
“Karena mulut badan binasa. Mungkin kalimat itu paling tepat untuk menggambarkan sosok Farhat Abbas. Sebab pernyataan – pernyataannya tidak hanya pedas tetapi sudah menjurus ke ranah pribadi dan terkesan menghina dan memfitnah serta mencemarkan nama baik orang lain,”terangnya.