“BEM Seluruh Indonesia akan turun bersama semua OKP yang menolak kenaikan harga BBM, kami kepung Istana,” kata Ivan di Jakarta kepada wartawan, Selasa, 18 November 2014.
JAKARTA – Saking ‘pede’nya Jokowi yang belum genap sebulan menjadi presiden, sudah mengambil keputusan menaikkan BBM. Menaikkan BBM ini sudah menjadi obsesi Jokowi sejak belum dilantik sebagai presiden.
Bahkan, saat bertemu dengan SBY di Bali, Jokowi langsung ‘meminta’ SBY dengan permintaan agar SBY menaikkan BBM.
Jokowi yang ‘konon’ menjadi trending topic di media sosial, dan bahkan di berbagai media sosial internasional, saat menghadiri pertemuan APEC di Beijing dan pertemuannya dengan para pemimpin dunia, dan janji para CEO perusahaan raksasa, dan sejumlah komitmen investor asing yang akan menanamkan investasi di Indonesia.
Nampaknya populeritas di APEC itu, kemudian menjadi modal Jokowi, dan ketika pulang ke Indonesia, langsung Jokowi melaksanakan rapat kabinet, dan mengumumkan kenaikan BBM yang tanpa dihadiri ‘Bos’ PDIP, Puan Maharani.
Menghadapi keputusan Presiden Jokowi itu, para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM), melakukan unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) mulai hari ini, Selasa, 18 November 2014, dan Kamis, 20 November 2014, BEM seluruh Indonesia akan mengepung Istana Kepresidenan di Jakarta. Mereka menolak keputusan pemerintah yang menaikkan BBM.
Ketua BEM Universitas Indonesia, Moehamad Ivan Riansa, mengatakan aksi itu tidak hanya gabungan BEM, tapi akan diikuti oleh semua organisasi kepemudaan (OKP) yang menolak kenaikan BBM. “BEM Seluruh Indonesia akan turun bersama semua OKP yang menolak kenaikan harga BBM, kami kepung Istana,” kata Ivan di Jakarta kepada wartawan, Selasa, 18 November 2014.
Menurut dia, aksi BEM UI dan mahasiswa kampus lain di seluruh Indonesia sudah mulai dilakukan hari ini. UI sendiri tadi pagi melakukan aksi permulaan di depan stasiun UI.
“Tadi pagi hanya satu jam saja karena respon dadakan,” katanya. Menurut dia, Jokowi sangat lihai mengalihkan keadaan, sehingga orang-orang tidak tahu jika BBM akan dinaikkan tadi malam. “Kita tak tahu karena panglima pun kemarin diundang ke sini (UI).”
Nanti malam, BEM UI akan rapat konsolidasi soal keputusan aksi untuk hari Rabu besok. “Aksi besok akan diputuskan nanti malam,” kata dia. Sementara, aksi kepung Istana hari Kamis sudah final dan rapat koordinasi sudah dilakukan.
Selain BEM SI, beberapa OKP yang akan bergabung adalah IMM, HMI, PMKRI, GMNI, Elemende, dan lainnya.
Fokus aksi mahasiswa adalah menurunkan Jokowi-JK. Soalnya, keputusan kenaikan BBM itu tidak ada hubungannya dengan lembaga lain seperti DPR. Presiden memutuskan langsung kenaikan itu, sehingga harus bertanggung jawab penuh. “Kita ingin aksi sampai turun dulu, ini soalnya presiden saja, bolanya di presiden,” katanya.
Ivan menyayangkan keputusan presiden yang katanya dipilih oleh rakyat. “Katanya pilihan rakyat, rakyat yang mana?” katanya. Dia menduga dukungan rakyat yang dikatakan oleh Jokowi dan timnya saat kampanye hanyalah slogan saja. “Jangan-jangan hanya janji palsu.”
Selamanya, mahasiswa menjadi pelopor gerakan perubahan, dan pelopor menghadapi rezim-rezim yang tidak pro-rakyat. Lengsernya Soekarno, Soeharto, dan Abdurrahman Wahid, merupakan hasil dari gerakan mahasiswa. Sementara itu, di Makassar terjadi yang sangat ironi, di mana mahasiswa yang menentang kenaikan BBM diadu dengan rakyat. Rakyat melawan mahasiswa di Makassar. [jj/dbs/vos-islam.com] Rabu, 26 Muharram 1436 H / 19 November 2014 07:04 wib (nahimunkar.com/jkts)