ruhutJakartasatu.com  – Seorang pengacara muda, Muhammad Zakir Rasyidin terpanggil untuk menuliskan kisah hidupnya yang penuh liku-liku dalam sebuah buku ia beri judul ” Pertarungan Sang Koboy Buton”.  Ia mengatakan bahwa  buku tersebut berisi perjalanan hidupnya yang ia awali dari titik nol hingga akhirnya berhasil menjadi seorang lawyer.

“Banyak anak muda di kampung kampung di pelosok negeri ini yang patah semangat dalam mengagendakan cita-cita hidupnya. Banyak di antara mereka memilih bekerja saja sementara cita-citanya sendiri ditunda bahkan ditinggalkan,”terang Zakir di Jakarta, Jumat, (2/2/2015).

Pria kelahiran Bau bau, Buton Sulawesi Tenggara 7 Juli 1989 itu berharap agar bukunya itu menjadi motivasi bagi kalangan muda yang masih memiliki mimpi dan cita-cita besar dalam hidupnya. Sehingga, tak ada lagi jargon ‘yang mampu yang bisa’. Ia mengaku prihatin dengan sebagian anak-anak muda di pelosok desa yang masih punya mimpi namun terhambat materi. Namun baginya, materi dan cita-cita bisa berjalan seiring.

“Semua pasti bisa dan buku ini sangat menginspirasi karena semua cerita dalam buku ini tidak ada yang dilebih-lebihkan hanya untuk melegitimasi perjuangan hidupnya. Tapi buku ini memang diceritakan secara nyata tanpa manipulasi fakta,” tandasnya.

Buku tersebut diapresiasi oleh  beberapa kalangan penting. Sebut saja Mantan Ketua DPR, Marzuki Alie, Ruhut Sitompul,  Inggrid Kansil dan perwira tingg polri Brigjen Pol. Boy Rafly Amar.

Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie menilai buku tersebut sangat baik dibaca oleh anak-anak muda Indonesia sebagai motivasi dan rangsangan dalam menjelmakan cita-cita hidupnya.

“Saya tidak secara langsung mengenal M. Zakir Rasyidin, namun demikian dari cerita isi buku ini, mengesankan bahwa saudara M. Zakir adalah sosok pemimpi yang berusaha keras mewujudkan mimpi-mimpinya itu,”ungkap Marzukie di buku itu.

Hal sama diungkapkan lawyer kondang, Ruhut Poltak Sitompul. Kata Ruhut, perjuangan M. Zakir Rasyidin layak ditiru oleh generasi muda lainnya. Zakir, kata dia, merupakan satu dari sekian banyak anak-anak muda Indonesia yang berjuang keras dalam mewujudkan mimpi besarnya.

“Perjalanan hidup anak muda seperti M. Zakir Rasyidin Patut diteladani oleh generasi muda masa kini. Hidup haruslah banyak bermimpi yang besar dan diiringi dengan kerja-kerja besar pula,”ungkap anggota Komisi III DPR itu.

Sementara itu, saat ditemui di sela-sela kesibukannya, M. Zakir Rasyidin sendiri mengungkapkan bahwa buku tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya serta pengamatannya terhadap fenomena anak-anak muda Indonesia yang sebagian hanya mengukur kesuksesan itu dari sudut pandang sempit.

“Banyak anak muda di kampung kampung di pelosok negeri ini yang patah semangat dalam mengagendakan cita-cita hidupnya. Banyak di antara mereka memilih bekerja saja sementara cita-citanya sendiri ditunda bahkan ditinggalkan,”terang Zakir pria kelahiran Bau bau, Buton Sulawesi Tenggara 7 Juli 1989 itu. (YO)