Ahok/Net

JAKARTASATU – Kinerja Gubernur DKI Jakarta Ahok bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat dinilai buruk oleh warga Ibu Kota. Penilaian itu dipaparkan oleh Periskop Data yang mengadakan survei pada 500 sampel responden warga Jakarta pada awal bulan Juni ini.

“Secara umum, kepuasan publik terhadap kinerja Ahok dan Djarot dan jajaran mereka di berbagai bidang masih di bawah rata-rata, di bawah 50 persen. Angka tingkat kepuasan itu merupakan rapor merah untuk mereka. Mereka perlu meningkatkan lagi kinerjanya,” kata Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhamad Yusuf Kosim, dalam peluncuran survei tersebut di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015) siang.

Dari berbagai bidang, titik terendah kepuasan warga terhadap kinerja Pemprov DKI adalah pada bidang ekonomi dan kesejahteraan.

Kemiskinan, harga sembako yang tidak terkendali, dan angka pengangguran yang masih banyak di Jakarta menjadi penyebab tidak puasnya masyarakat dengan kualitas Ibu Kota yang dipimpin Ahok.

Bidang politik di ranah pemerintahan DKI juga tidak lepas dari kecacatan dalam kacamata publik.

Dia mengatakan, perseteruan Pemprov DKI di bawah Ahok dengan DPRD DKI Jakarta memengaruhi kepuasan masyarakat pada bidang politik pemerintahan.

“Hanya sekitar 31 persen responden yang puas terhadap kinerja Ahok-Djarot di bidang ekonomi. Bidang ini menjadi yang paling buruk dalam rapor merah mereka. Bidang politik juga cukup buruk dengan hanya 32 persen responden yang menyatakan kepuasannnya,” ucap Yusuf.

Meski mendapat rapor merah, tidak semua nilai kinerja Ahok-Djarot dianggap jelek oleh warga. Kepuasan warga tergolong tinggi di bidang administrasi kependudukan.

Mayoritas responden puas dengan kinerja duet pemimpin ini dalam menata ulang manajemen administrasi yang biasanya menjadi momok bagi masyarakat.

Bidang pendidikan dan kesehatan juga mendapat penilaian positif oleh warga. “Ini tertinggi, 78,4 persen merasa puas dengan bidang administrasi kependudukan saat ini tidak lagi sulit, disusul oleh kesehatan 77 persen dan pendidikan 73,8 persen,” ucap Yusuf.

Yusuf menilai Pemprov DKI harus terus fokus bekerja karena survei menunjukkan masih banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat, apalagi Pemprov juga masih berpolemik dengan DPRD hingga saat ini.

“Kalau polemik itu menjadi positif untuk masyarakat DKI, ya bagus dong, tetapi jika polemik itu malah menurunkan kinerja, warga akan rugi. Maka, survei ini sebagai reminder untuk pemimpin Jakarta agar bekerja seperti seharusnya. Kinerja masih jelek kenapa banyak ributnya,” kata Yusuf.

Survei Periskop Data dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus-minus 4,4 persen dan tingkat kepercayaan survei 95 persen.(SI/
sumber: kompas.com)