JAKARTASATU – Untuk kedelapan kalinya, Pemerintah Kota Tangerang, Banten kembali meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun 2014,  Pemerintah Kota Tangerang kembali mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan, karena memiliki capaian standard tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan. “Penghargaan WTP pemkot kali ini merupakan yang kedelepan kalinya secara berturut-turut,” ungkap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Sabtu kemarin (3/10).

Adalah Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro yang menyerahkan penghargaan WTP itu kepada Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, dalam Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2015 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan RI.

Diharapkan Arief R Wismansyah, penghargaan tersebut hendaknya bisa menambah motivasi para aparat Pemerintah Kota Tangerang untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, terutama dalam menyediakan pelayanan publik yang paripurna kepada warga masyarakatnya. “Tetap junjung integritas sebagai pelayan masyarakat. Integritas di sini bukan hanya sekadar jujur, tapi juga tetap bekerja dengan mutu yang tinggi,” tuturnya.

Diketahui, penghargaan WTP kali ini juga merupakan pertama kalinya yang diperoleh oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam penerapan akutansi berbasis akrual untuk penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71/2010 tentang Standard Akutansi Pemerintahan, pelaksanaan basis akrual dalam laporan keuangan wajib dilaksanakan oleh seluruh kota dan kabupaten di Indonesia paling lambat pada tahun 2015. “Tetapi, Kota Tangerang menjadi satu-satunya kota yang lebih awal menerapkan sistem ini pada pelaporan Tahun Anggaran 2014 dan memperoleh opini tertinggi dalam audit BPK,” katanya.

Sementara itu, kota tetangga Tangerang, ibu kota Republik Indonesia, yang katanya dipimpin oleh gubernur hebat dan katanya juga jujur, masih menjadi “kota omong doang”, yang serapan anggarannya untuk tahun ini kembali sangat rendah. Pertanyaanya: kota apakah itu dan siapakah gubernurnya? (Tom/Pur/pribuminews)

 

 

ikuti @jakatasatu dari berita ringan untuk bangun Jakarta