petajalurkeretaJAKARTASATU – Untuk pembangunan rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang akan dibangun PT KAI akan digunakan lahan seluas 92.892 meter persegi milik Angkasa Pura (AP) II. Menurut Wakil Direktur Eksekutif Pengembangan Logistik PT KAI, Rochsjid, penggunaan lahan itu telah disepakati antara PT KAI dan AP II, sejalan penandatanganan berita acara pemanfaatan tanah AP II.

Berdasarkan penilaian KJPP Doli Siregar dan Rekan, lahan sebanyak 22 bidang itu memiliki nilai aset Rp 403.338.955.000. “Selain melakukan pembayaran dengan warga, PT KAI pun menggunakan lahan milik PT AP II selaku pengelola kawasan Bandara Soekarno-Hatta,” kata Rochsjid di Tangerang, Banten, Ahad (4/10).

Seiring pembayaran ganti rugi kepada warga dan penandatanganan lahan milik AP II bersama PT Railink, secara keseluruhan telah tersedia lahan seluas 107.032 meter persegi, dengan nilai ganti kerugian dan nilai aset Rp 482.556.392.000. “Maka itu, total tanah yang telah tersedia hingga pembayaran tahap keempat ke warga serta lahan AP II adalah 30 persen,” ujar Rochsjid.

Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang, Himsar, mengatakan PT Kereta Api Indonesia pada awal bulan ini atau tahap keempat telah membayar ganti rugi 36 bidang tanah senilai Rp 50.401.495.000 untuk lahan 9.723 meter persegi. Tanah yang telah dibayar berada di Kelurahan Tanah Tinggi 23 bidang seluas 3.435 meter persegi dengan nilai Rp25 miliar lebih; Kelurahan Poris Plawad dengan 12 bidang seluas 2.382 meter persegi senilai Rp 15 miliar; Kelurahan Batu Jaya satu bidang dengan 902 meter persegi senilai Rp5,9 miliar lebih.

Untuk tahap ke satu hingga tiga telah dibayarkan ganti rugi dengan total 35 bidang seluas 4.417 meter persegi Rp28.815.942.000. Wilayah yang telah dibayarkan ganti rugi yakni Kelurahan Poris Plawad 15 bidang seluas 1.830 meter dengan nilai Rp 9.513.793.000 dan Kelurahan Tanah Tinggi 20 bidang seluas 2.587 meter dengan nilai Rp 19.302.149.000.

Direncanakan, kereta api Bandara Soekarno-Hatta berangkat dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bandara sepanjang 36,3 kilometer dengan melewati dan berhenti di Stasiun Sudimara Baru, Stasiun Duri, dan Stasiun Batu Ceper, dengan waktu tempuh diperkirakan 50 menit. Dari 36,3 kilometer rel itu, 24 kilometer merupakan jalur yang telah ada. Adapun jumlah bidang yang diperlukan untuk pembangunan jalur Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta adalah 815 bidang seluas 36 hektare, meliputi lima kecamatan dan delapan kelurahan. (Yad/Pur/pribuminews)