JAKARTASATU – Seniman Pantomime Bandung Wanggi Hoediyatno di Interogasi Polisi. Dalam Perayaan Tubuh 2016 “NAPAK NAFAS” Ahad, 27 Maret 2016, Pukul 19.00 WIB. Pertunjukan
Rute “Napak Nafas” bernapak dari O kilometer sampai bernafas ke Palaguna Kota Bandung.  

Sebuah perayaan atas perjalanan nafas dari setiap yang berhembus dalam sejarah tubuh, pertemuan tubuh manusia dan tubuh fisik (heritage) yang dijumpai sepanjang menyusuri jejak hidup, baik secara visual ataupun indrawi. Tubuh bersetubuh Sejarah. Andalah saksi ataupun pelakunya atas peristiwa seni ini.

Wanggi dalam pertunjukannya (FB)
Wanggi dalam pertunjukannya (FB)

Dalam perhelatannya ternyata seniman Pantomime Wanggi ini tak semulus apa yang di rencanakan. Dia mengaku dalam Wall FBnya bawa dia baru ditangkap di kota Kreatif bernama Bandung.

Inilah isi status di akun Wanggi itu:

Saya sudah dalam keadaan Aman, setelah dibawa oleh 2 intel ke mobil Alphard lalu di interogasi (BAI/Berita Acara Introgasi) di kantor polisi sumur Bandung terkait seni gerak tubuh dan kegiatan PERAYAAN TUBUH INTERNASIONAL DIBERHENTIKAN dan DIBUBARKAN PAKSA oleh pihak KEPOLISIAN dengan cara yang tak santun ketika sedang melakukan seni performance, diberhentikan oleh 4 orang polisi Satlantas dan intimidasi psikis oleh beberapa intel berseragam preman, di depan masyarakat Bandung juga beberapa rekan media, tepatnya di Tugu Asia Afrika, sebelah Jalan Sukarno, Bandung.

Pamtomimer Wanggi saat performance di Jalan Asia Afrika (FB)
Pamtomimer Wanggi saat performance di Jalan Asia Afrika (FB)

Lagi-lagi perihal perizinan serta pemberitahuan dan pasal-pasal karet, mereka bilang “Kamu sudah mengundang massa (publik) banyak.” Kebebasan berekspresi lagi-lagi dibungkam di Kota Ramah HAM dan kota Kreatif, tulois Wanggi.

Lebih lanjut Wanggi menulis, Saya istirahat dulu, nanti saya akan buat rilis kronologis perihal saya ditangkap yang katanya, “kamu tidak ikuti prosedur, ini negara hukum”.

Terima kasih buat semua masyarakat Bandung yang sudah setia mengapresiasi Perayaan Tubuh sejak berjalannya kegiatan dari titik Nol Kilometer menuju Tugu Asia-Afrika lalu diberhentikan kepolisian, padahal sebentar lagi menuju akhir di lokasi Eks-Palaguna. Selamat istirahat semua sahabat fesbukers..Salam Juang!

Wanggi juga menuliskan bahwa  “Perayaan Tubuh berdasar perjalanan atas do’a, perjuangan, semangat cita-cinta, harapan serta kebahagiaan yang dirayakan bersama dengan bahasa tubuh dari segala medium seni, kami yakin seni sebagai bahasa yang membebaskan serta damaikan jiwa manusia, maka kami merayakan dan mengingat kembali 22 Hari Penting Nasional dan Internasional, seperti ; World Wild Life Day (3 Maret), 2. Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia (3 Maret), 3 Hari Serangan Umum (1 Maret), 4. Hari Perempuan Sedunia (8 Maret). 5. Hari Musik Nasional (9 Maret), 6. Hari Internasional Anti-Kekerasan Polisi (15 Maret), 7. Hari Air Sedunia (22 Maret), 8. Hari Pantomime Sedunia (22 Maret), 9. Hari Kematian Antonin Artaud (4 Maret 1948), 10. Hari Meteorologi Sedunia (23 Maret), 11. Hari Hutan Sedunia (20 Maret), 12. Hari Kebahagiaan Sedunia, 13. Hari Musik Sedunia (20 Maret), 14. Hari Puisi Sedunia (21 maret), 15. Hari Arsitekstur Indonesia (18 Maret), 16. Hari Downsyndrome (21 Maret), 17. Hari Bandung Lautan Api (24 Maret). 18. Hari Teater Sedunia (27 Maret), 19. Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, 20. Hari Film (30 Maret), 21. Earth Hour Day, 22. Hari Raya Nyepi.

Seruan kami untuk semua : “Gerakanlah gerakan yang anda gerakan. Jangan gerakan gerak yang telah mereka gerakan, bertindaklah!.” (Dikutip dari Release Perayaan Tubuh Internasional 2016).

Sampai tulisan ini di turunkan Wanggi belum bisa dihubungi. Kami masih teru memantau apa yang sebenranya terjadi. Dan kenapa Polisi melarang acara seniman Pantomime di kota Kreatif Bandung itu?

sumber: seni.co.id