foto: Istimewa

JAKARTASATU – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid menolak opini yang berkembang bahwa pemimpin tak butuh kesantunan asalkan mampu menghindari diri dari korupsi.

Menurut Hidayat, masih banyak orang yang bisa bersikap santun sekaligus juga tidak korupsi. Tanggapan ini menjurus ke calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang selama ini terkenal dengan wataknya yang keras.

“Kan banyak orang mengatakan dari pada santun tapi korupsi lebih baik tidak santun tapi tidak korupsi. Jadi itu statement yang salah kaprah, karena di luar Jakarta yang santun tidak korupsi juga sangat banyak. Jadi kami ingin mencari pemimpin yang lebih dari sekarang,” kata pria yang akrab disapa HNW itu, di JCC, Jakarta, Rabu (30/03/2016).

Wakil Ketua MPR itu menyebutkan, partainya belum memutuskan soal calon yang akan diusung untuk menantang Ahok memperebutkan kursi DKI 1. Pihaknya juga masih memikirkan apakah mengusung sendiri atau berkoalisi dengan partai lain.

“Tapi kami hanya memiliki 12 kursi sehingga harus ada koalisi. Komunkiasi ke PDIP sangat baik, Partai Gerindra sangat baik, PAN dan Golkar juga. Jadi, kami menghormati calon indpenden, tapi kami tidak mendukung calon independen karena kami partai politik, jadi harus mengusung kader-kader atau melakukan koalisi,” katanya.

HNW menegaskan PKS juga ingin mencari pemimpin yang mampu menyerap anggaran secara maksimal sekaligus punya sikap santun. “Kemudian bisa menghadirkan martabat Jakarta karena Jakarta ini merupakan barometer Indonesia dan kami yakin bisa lakukan,” tandasnya.(rim)