Jakartasatu.com – Dalam beberapa pekan ini nama Suyoto masuk dalam bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta. Bupati Bojonegoro yang akrab disapa Kang Yoto itu disebut-sebut pantas maju dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta lantaran memiliki segudang prestasi. Sikapnya yang sederhana, mampu menjaga kebhinekaan dianggap layak untuk tampil memimpin Jakarta.
Lantas siapakah Kang Yoto?
Sebelum masuk dunia politik praktis, Kang Yoto adalah seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur. Sepak terjangnya yang mumpuni telah mengantarkan dirinya menjadi rektor di Universitas Muhammadiyah Gresik periode 2000-2004. Tidak puas hanya menjadi pendidik, pria kelahiran Bojonegoro 17 Februari 1965 mengabdikan dirinya dalam skala yang lebih luas. Dunia politik menjadi pilihannya.
Bagi Kang Yoto berpolitik tidak identik dengan biaya mahal dan pencitraan, namun berpolitik adalah turun langsung dengan menyapa dan mendengar aspirasi publik. Blusukan atau menyapa warga adalah ciri khas yang lekat dengan dirinya. Sikapnya yang humble dan sederhana telah mengantarkan dirinya duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Karier politiknya terus moncer, ia berhasil terpilih sebagai Bupati Bojonegoro bahkan untuk dua periode berturut-turut. Periode pertama tahun 2008-2013 dan periode kedua tahun 2013-2018. Selama menjadi orang pertama di Bojonegoro berbagai terobosan sudah dilakukan olehnya. Mulai dari mengentaskan kemiskinan, mengatasi masalah banjir yang menjadi langganan Bojonegoro, hingga menjaga aset kekayaan alam berupa minyak dan gas yang diperuntukkan untuk kemakmuran warga Bojonegoro.
Inovasi langsung yang dirasakan rakyat adalah pembangunan jalan dengan menggunakan paving. Paving menjadi pilihan alternatif karena kontur alam Bojonegoro yang memiliki tanah labil. Pavingisasi tersebut berhasil meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat membaik sebab semua desa-desa yang tadinya terisolasi bisa terhubung. Karena kerjanya yang nyata untuk rakyat, pada tahun 2013 Kabupaten Bojonegoro berhasil meraih penghargaan Sustainable Development Inisiative Award dalam forum KTT APEC di Bali.
Torehan prestasi dan penghargaan lain yang didapat adalah pengakuan dunia internasional bahwa penerapan demokrasi di Bojonegoro adalah demokrasi terbaik di dunia.
Penghargaan di dalam negeri yang berhasil disabet Kang Yoto adalah Penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN) Cinta Karya Bangsa yang rutin diselenggarakan oleh Kementerian Peridustrian. Kemudian Kabupaten Bojoenegoro dinobatkan sebagai juara nasional dalam penanggulangan dan pengelolaan bencana.
Kini, apakah Kang Yoto akan mendapatkan tiket untuk maju dalam Pilkada DKI yang akan dihelat Februari tahun 2017? Kita tunggu saja.