Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta membuka pendaftaran pencalonan terbuka calon Gubernur DKI Jakarta menjelang Pilkada yang bakal berlangsung pada tahun 2017.
Dengan melakukan langkah demikian, ujar dia, DPW PKB Jakarta memberikan kesempafan bagi putra terbaik bangsa untuk mendaftarkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Muslim menyatakan sebuah kewajiban bagi PKB sebagai partai politik dalam memberikan figur yang terbaik kepada masyarakat DKI Jakarta.
Selain itu, menurut dia, pembukaan pencalonan memberikan filterisasi bagi perkembangan demokrasi di Pilkada DKI Jakarta.
“Sebuah momentum Pilgub Ibu Kota yang terus bergulir dan semakin banyak memunculkan figur cagub menandakan meriahnya situasi demokrasi politik kita,” ujarnya.
Ia memaparkan, PKB yang memiliki pedoman politik “rahmatan lil alamin” berusaha mencari pemimpin yang dapat bekerja “CERDAS” dan memiliki semangat Holopis Kuntul Baris gotong royong dalam memecahkan problematika yang saat ini dialami oleh ibukota negara.
CERDAS adalah singkatan dari Cepat, Efektif, Rasional, Demokratis, Aspiratif, dan Santun.
Muslim mengatakan DPW PKB Jakarta membuka pendaftaran secara resmi pada 11 April 2016, dan memberikan kesempatan kepada anak bangsa yang mau bersama PKB sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Kami tidak akan membatasi, siapa saja boleh mendaftar, baik kader internal maupun dari eksternal agar terlihat kompetensi dan kompetisi yang baik dalam memilih gubernur Jakarta,” paparnya.
Ia mengungkapkan, bagi calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mengambil formulir cagub dapat diambil di tim pendaftaran Pilkada PKB DKI di Kesekretariatan Pilkada DPW PKB Jakarta.
Sebelumnya diwartakan, PKB masih melakukan survei untuk pencalonan Gubernur DKI Jakarta.
“PKB masih dalam posisi survei dan koordinasi dengan partai lain,” ujar Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding usai mengikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Balai Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut dia, PKB tidak akan memberikan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI mendatang.
Anggota Komisi III DPR RI ini menilai dukungan terhadap Ahok tidak diberikan lantaran Ahok telah memilih jalur “independen” atau perseorangan sebagai kendaraan politiknya. “Kami belum melihat Ahok sebagai alternatif, sebagai solusi,” imbuhnya. ANT/RN