Bupati Bojonegoro, Suyoto dan Wapres Jusuf Kalla (Antara Foto)

Jakartasatu.com – Bupati Bojonegoro Suyoto yang akrab disapa Kang Yoto namanya sudah semakin santer disebut sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Ia dianggap layak maju sebagai salah satu cagub dalam panggung Pilkada Jakarta yang akan dihelat pada Februari tahun depan karena segudang prestasi yang sudah ditorehkan olehnya.

Sejumlah cendikiawan, politikus, analis politik, pemerhati demokrasi, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga memuji dirinya. Kang Yoto bukan hanya memiliki reputasi dan prestasi cemerlang, namun ia juga sosok pemimpin yang bersih, inovatif dan berpihak kepada rakyat.

Lantas apa sajakah torehan prestasi yang sudah diukir olehnya? Setidaknya ada 10 prestasi mencolok yang sudah diukir pelantun lagu “Bojonegoro Matoh” tersebut.

Melalui keterangan resmi yang diterima redaksi Senin 11 April 2016, berikut rinciannya:

1). Mengurangi Angka Kemiskinan

Selama menjadi Bupati Bojonegoro selama dua periode terhitung sejak tahun 2008 hingga kini Kangt Yoto berhasil mengentaskan kemiskinan. Kang Yoto berhasil meningkatkan taraf hidup kehidupan rakyat Bojonegoro. Pada tahun 2008 Bojonegoro adalah Kabupaten paling miskin di Provinsi Jawa Timur.

Kemudian ketika Kang Yoto menjadi Bupati pertama (2008-2013) kesenjangan sosial dan kemiskinan berhasil diatasi. Pada tahun 2007 akibat dari pengelolaan pembangunan yang kurang tepat dari pemerintahan sebelumnya Bojonegoro memiliki hutang kepada pihak ke 3 sebesar 350 miliar , saat ini Bojonegoro berhasil melunasi hutangnya, bahkan menjadi salah satu pemegang saham bank Jatim – bahkan memiliki kepesertaan modal di bank UMKM Jawa Timur dan BPR Bojonegoro

2). Menjaga Harmoni antar kekuatan politik
Sebagai kepala daerah Kang Yoto dinilai begitu piawai menjaga harmonisasi antar kekuatan politik, baik dengan DPRD setempat, partai politik hingga rakyat yang dipimpinnya. Untuk menjaga hubungan tersebut Kang Yoto menggunakan komunikasi santu dan saling menghormati.

Hubungan dengan legislatif relatif sangat mulus walau Kang Yoto berasal dari partai pendukung ( Partai Amanat Nasional) yang hanya memiliki 6 kursi dari total 50 kursi anggota DPRD Bojonegoro .Penetapan anggaran,penyusunan regulasi dan sebagainya berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini karena komunikasi yang baik dan sama – sama menyadari sebagai wakil / dipilih rakyat

3). Mengatasi Banjir

Kab. Bojonegoro dibelah oleh Bengawan Solo, yang dialiri juga oleh sungai-sungai yang berasal dari 14 kabupaten disepanjang bengawan solo yang hulunya berada di Solo Jawa Tengah. Sejak berabad-abad desa-desa kabupaten Bojonegoro yang dekat dengan bengawan Solo selalu mengalami banjir dan membuat penderitaan secara ekonomi.

Tetapi setelah kang Yoto menjadi bupati, paradigmanya dirubah bahwa banjir bukan sumber penderitaan, rakyat harus hidup harmoni dengan banjir dengan menata pola tanam padi yang tepat bagi daerah sekitar bengawan solo, menanam pohon buah yang tahan terhadap banjir dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi rakyat baik dari sisi hasil buah yang bias dijual juga sebagai tempat wisata seperti ebun belimbing, kebun jambu . Saat terjadi banjir telah dibuat taman sebagai ( evakuasi bahagia), dimana rakyat bersama keluarga dan ternaknya dengan nyaman dan aman

4). Solusi atasi kekeringan

Untuk menangani masalah kekeringan, sama halnya dengan banjir, kekeringan juga harus dihadapi yang diistilahkan oleh Kang Yoto sebagai panen air saat musim hujan dengan membuat lubang biopori, membuat 1000 embung , rakyat yang selama beratus tahun harus bersusah payah mencari air hanya untuk minum dan menanak nasi, dengan adanya embung ( pond) bukan hanya bisa mandi setiap hari, bahkan ternak kambing dan sapi mendapat cukup minum dan makan. Disamping membuat waduk dalam kerangka meningkatkan kembali potensi tata ruang solo valley untuk mendukung bendungan waduk pacal dan ketersediaan air di Bojonegoro.Hasilnya Bojonegoro menjadi salah satu lumbung padi Jatim. Produksi padi meningkar hampir 2 kali lipat

5). Menjaga kerukunan antar-intra pemeluk agama dan merawat kebhinekaan

Kehidupan kerukunan umat beragama di Bojonegoro terjalin dengan sangat bagus, kang Yoto mampu menjembatani semua persoalan SARA di kabupaten Bojonegoro. Kang Yoto mengayomi seluruh agama yang ada di Bojonegoro, hubungan sangat baik dengan para ulama ,mengayomi semua lapisan golongan dan agama Kang Yoto berhasil memenuhi kerinduan umat nasrani untuk memiliki tempat ibadah yang dinanti selama puluhan tahun dan sulit terwujud pada pemerintahan sebelumnya. Kang Yoto juga dipercaya untuk mendamaikan perseteruan umat Kong Hucu yang memperebutkan Klenteng

6). Melakukan Pembangunan Mental Manusia dan Infrastruktur

Model pembangunan yang dilakukan Kang Yoto begitu komprehansif. Langkah awal yang dilakukan olehnya adalah membangun mental rakyat Bojonegoro. Prinsip gotong royong, tenggang rasa, saling menghormati ditanamkan begitu erat. Begitu prinsip tersebut tertanam erat dalam diri rakyat Bojonegoro maka secara sukarela mereka bekerja bahu-membahu, bekerja sama membangun daerahnya.

Pembangunan Bojonegoro dilaksanakan serempak disemua wilayah dengan bertahap dan terukur serta mengikuti amanah yang ditetapkan dalam RPJP dan RPJMD. Tidak berguna Kota Bojonegoro dibangun bak sangkar dari emas namun burung yg didalamnya hanya burung emprit, sehingga orientasi pembangunan Bojonegoro pada :
1. Pembangunan SDM, karena inilah bagian terpenting bagi masa depan Bojonegoro
2. Pembangunan Infrastruktur yang benar-benar mendukung pertumbuhan ekonomi dan ?pertanian
3. Pelaksanaan fiscal berkelanjutan dengan menyiapkan dana abadi yang berasal dari migas ( agar tidak habis dan menjadi kutukan). Dana abadi ini disiapkan untuk membangun SDM Bojonegoro sepanjang masa

7).Inovasi dan Terobosan dalam Pemerintahan.

Bagaimana Inovasi awal pemerintahannya Kang Yoto membangun infrastruktrur jalan dari paving, karena sifat tanah Bojonegoro yang cenderung bergerak membuat aspal sulit bertahan lama , mudah rusak yang otomatis membuat anggaran yang semakin besar. Apalagi dalam pemeliharaan sudah pasti akan selalu mengandalkan pihak ketiga (kontraktor) tidak biasa dilakukan pemeliharaan swadaya oleh masyarakat. Paving mudah dipelihara dan juga menjaga lingkungan karena mampu menyerap air, saat ini semua wilayah pedesaan telah terhubung dengan jalan paving yang sangat bagus, transportasi semakin lancar, perputaran roda ekonomi semakin meningkat.

8). Meningkatkan Taraf Hidup dan Kesejahteraan Rakyat

Terkait kesejahteraan atau peningkatan perekonomian ini jika dihitung secara matematis jika kita bandingkan APBD Kab Bojonegoro sebesar Rp 3,2 triliun jika dibagi jumlah penduduk Bojonegoro ( 1,4 juta jiwa) dibagi 365 hari menjadi Rp. 6.262,23 per jiwa per hari.

Kemudian jika dibanding dengan DKI Jakarta dengan APBD sebesar Rp 80 triliun dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa dibagi 365 hari menjadi Rp 21.917 per orang per hari. Dengan jumlah tersebut Nampak bahwa kebutuhan dasar rakyat Bojonegoro bisa terpenuhi.

9). Fasilitas Kesehatan untuk Rakyat

Untuk melindungi rakyat dari masalah kesehatan, terutama yang tidak memiliki kartu BPJS, maka rakyat dilindungi dengan Jamkesda, setiap rakyat tersebut terbukti tidak mampu membiayai kesehatan maka kepala desa akan memverifikasi dan membuatkan surat keterangan tidak mampu untuk berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit dengan dibiayai pemerintah melalui Jamkesda.

Perlindungan kesehatan rakyat ini juga dengan melindungi kesehataanya dengan membiasakan rakyat buang air besar pada tempat yang benar melalui program Open Defecation Free (ODF). Didukung dengan Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) didalamnya terdapat indkator terukur dibidang kesehatan dan aspek kecerdasan masyarakat, termasuk didalamnya terkait ODF,kesehatan lingkungan, kematian ibu ( maternal mortality rate) , kematian bayi (infant mortality rate) , tingkat pendidikan masyarakat , pengelolaan manajemen pemerintahan desa dll . Gerakan ini sangat mendukung keinginan pemerintah pusat untuk membangun Indonesia dari pinggiran (desa)

10). Reputasinya diakui dunia internasional

Untuk penghargaan terhadap keberhasilan Kang Yoto selama 8 tahun memimpin Bojonegoro, lebih dari 100 penghargaan yang diterima mulai penghargaan Internasional dengan meraih SDSN Award dari lembaga PBB pada saat pertemuan APEC karena Bojonegoro dinilai berhasil membawa Bojonegoro dalam pembangunan berkelanjutan , juga penghargaan pada tingkat nasioal seperti meraih penghargaan lingkungan ( adipura ), pengelolaan antisipasi bencana alam terbaik, kabupaten ramah HAM dll juga penghargaan di tingkat Propinsi Jawa Timur seperti pengelolaan kependudukan dll

Sepak terjang Kang Yoto dalam membangun dan menata Kabupaten Bojonegoro sudah tersebar begitu harum ke berbagai penjuru dunia, maka tidak mengherankan jika mantan rektor Universitas Muhammadiyah Gresik didapuk diberbagai ajang atau forum internasional untuk berbagi resep menata kota.

Kang Yoto diundang ke banyak negara-negara di dunia untuk memberi ceramah perihal sustainable development, perihal pengelolaan pemerintahan yang baik bahkan memberi ceramah perihal demokrasi di MIT- universitas terkemuka di dunia.

Prof Dr. Otto Scharmer, dalam bukunya menyebut Bojonegoro adalah prototype demokrasi dunbia di abad yang akan datang. UNDP – World Bank – berbagai badan dunia mengundang kang Yoto sebagai narasumber pada acara2 workshop mereka adalah Brasil, Afrika Selatan, Rusia, Tiongkok, Italia, Vatican, Ghana, Filipina dan sebagainya.