Menteri Perindustrian Saleh Husin (Foto/Indopos.co.id)

Jakartasatu.com – Peneliti Institute for Development of Economic and Finance/INDEF Berly Martawardaya menyebut kinerja Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin kurang maksimal. Karena itu politikus Hanura tersebut layak dievaluasi kinerjanya.

“Pak Selah harus dievaluasi sebab Kemenperin adalah Kementerian vital yang jadi motor penggerak ekonomi nasional,” katanya di Jakarta, Rabu malam 12 April 2016.

Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) melanjutkan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah memberikan banyak kemudahan dan inovasi untuk mendongkrak sektor perekonomian di tanah air. Sebut saja investor diberikan kemudahan dalam mengurus perizinan kemudian terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 142 tahun 2015 tentang Kawasan Industri yang bertujuan mempermudah usaha bisnis dalam membangun industri.

Namun demikian kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membangun sektor industri dan ekonomi nasional tidak ditangkap dengan cepat oleh Menteri Saleh Husin.

“Padahal di sekotr industri kita perlu bergerak cepat. Menperin harus cepat dan jeli. Tapi dalam kenyataanya kan tidak begitu,” sambung Berly.

Masih kata Berly, melemahkan ekonomi global bukan alasan bagi Menperin untuk berkelit. Bahkan beberapa negara di dunia bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi. Tentu saja hal tersebut tidak terlepas dari kemampuan para penyelenggara negara tersebut.

Sebaliknya, kondisi di Indonesia sektor perekonomian semakin muram. Beberapa indikasinya adalah angka kemiskinan yang meningkat, jumlah pengangguran bertambah dan daya beli lemah.

“Karena itu reshuffle menteri harus menjadi pertimbangan presiden,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya isu perombakan kabinet di pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla kembali santer. Menteri Saleh Husin menjadi salah satu menteri yang namanya mencuat dan masuk dalam daftar menteri yang dicopot. Menanggapi hal tersebut politikus Hanura itu mengaku tidak ambil pusing dan memilih fokus untuk bekerja.

“Kita konsentrasi bekerja, bekerja, dan bekerja saja. Itu fokus kita dan tidak ingin pikirkan yang lain,” kata Saleh di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4). (Bhd)