Menkopolhukam, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masuknya Warga Negara Cina tanpa izin ke kawasan Lanud Halim Perdana Kusuma bukan sesuatu yang genting. Ia mengatakan, hal itu hanya sekadar kesalahan administrasi saja karena pihak perusahaan belum meminta izin ke Lanud.

Menurut Luhut, persoalan teknis yang membelit 5 WN Cina tersebut sudah diselesaikan oleh pihak Imigrasi. 5 WN Cina dikatakan Luhut memiliki data dan identitas yang jelas.

“Itu teknis saja. Mereka melakukan soil test mungkin ada masalah administrasi, pas ada baju-baju. Jadi bukan baju militernya Cina, baju militernya Amrik. Buat gaya gayaan saja,” ujar Luhut di Kantornya, Kamis (28/4).

Kejadian bermula pada pukul 09.45 WIB saat dilaksanakan patroli batas wilayah Lanud Halim P oleh Seksi Pertahanan Pangkalan ditemukan adanya aktivitas pengeboran tanah oleh tujuh orang tak dikenal di Cipinang Melayu dekat jalan Tol Jakarta-Cikampek, belakang Batalyon 461 Paskhas) koordinat 6º 15’ 12” LS dan 106° 54′ 4”.

Setelah dilakukan pengecekan diketahui bahwa kelima WNA Cina tersebut tidak memiliki perijinan dari TNI AU dan tidak dilengkapi identitas/paspor. Dua orang lagi adalah WNI.

Karena tak dapat menunjukan identitas, pukul 10.00 WIB, mereka dibawa di kantor Intelijen Lanud Halim P. untuk dimintai keterangan.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa kelima orang Cina tersebut merupakan karyawan PT. Geo Central Mining (PT. GCM) yang beralamat di Pantai Indah Kapuk, Bukit Golf Jakarta Utara yang merupakan counterpart dari PT. Wika selaku pelaksana proyek KCIC. Sementara dua WNI tersebut merupakan karyawan lepas PT. GCM. sumber www.republika.co.id/