Jakartasatu.com – Secara mengejutkan presiden Joko Widodo mengajukan nama Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai calon tunggal kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Jenderal bintang tiga yang kini menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menjadi calon tunggal untuk duduk sebagai pucuk pimpinan korps Bhayangkara dan menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang akan pensiun pada tanggal 24 Juli mendatang.
Komisi III DPR RI sendiri akan segera menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pada Rabu 22 Juli 2016.
Lantas siapakan Komjen Pol Tito Karnavian?
Berdasarkan data litbang Jakartasatu.com Komjen Pol Tito Karnavian adalah perwira polisi yang cemerlang. Tito bukan hanya moncer dalam kariernya di korps bhayangkara, namun ia juga dikenal sebagai jenderal polisi pemikir. Tito doktor jebolan Nanyang Technological University di Singapura.
Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 26 Oktober 1964 itu juga memiliki torehan prestasi cemerlang di dunia kepolisian. Sebelum menyandang bintang tiga di pundaknya, berbagai kasus besar pernah ditanganinya.
Sebut saja di tahun 2000, Tito yang menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Umum Polda Metro Jaya berhasil membekuk Soewondo buronan kasus Badan Urusan Logistik. Torehan prestasi lain yang mencolok adalah keberhasilan Tito menangkap “Pangeran Cendana” Hutomo Mandala Putra dalam kasus penembakan hakim agung Syaifuddin Kartasasmita di tahun 2001.
Namanya semakin dikenal luas publik karena keberhasilannya meringkus gembong-gembong teroris yang dianggap meresahkan salah satunya adalah keberhasilannya menangkap Dr Azhari gembong teroris asal Malaysia. Tokoh teroris lain yang berhasil diringkusnya adalah Noordin M Top yang di tangkap di tahun 2009.
Selama memimpin operasi penangkapan terduga teroris, Tito menghabiskan kariernya di satuan Datasemen Khusus 88 Anti Teror. Sebelum menjadi Kepala BNPT, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Asrena Mabes Polri.
Ketika menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, ia berhasil meringkus jaringan teroris yang mengebom di jalan MH Thamrin. Tito menyebut pelaku teroris tersebut berafiliasi dengan kelompok islam radikal ISIS.
Kini, setelah 3 bulan menyandang pangkat bintang tiga di pundaknya, Presiden Joko Widodo resmi mengajukan namanya sebagai calon tunggal Kapolri. (Bhd)