Kualitas, Kapasitas dan Kinerja BPK RI Sudah Diakui Secara Internasional

Menjadi Auditor Eksternal IAEA, Kapasitas Audit BPK Diuji

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dipercaya oleh dunia internasional dengan ditunjuk sebagai External Auditor Badan Tenaga Atom Dunia atau dikenalInternational Atomic Energy Agency (IAEA). “Ini menjadi suatu kebanggaan, bahwa BPK untuk pertama kali dipercaya oleh dunia internasional menjadi badan pemeriksa lembaga internasional,” ungkap Ketua BPK,Harry Azhar Azis saat Konferensi Pers yang dilaksanakan pada Selasa (22/9) di Auditorium, Kantor BPK RI, Jakarta.

Dalam konferensi pers tersebut, Ketua BPK yang didampingi oleh Wakil Ketua BPK, Sapto Amal Damandari, Anggota I BPK, Agung Firman Sampurna, Anggota VI BPK,Bahrullah Akbar, dan Anggota VII BPK, Achsanul Qosasi memaparkan capaian-capaian BPK di dunia internasional. Dengan adanya beberapa pengakuan dunia terhadap kinerja BPK, terutama terpilihnya BPK menjadi Auditor Eksternal IAEA, membuktikan kualitas dan kapasitas BPK sebagai lembaga pemeriksa.

“Sudah barang tentu apa yang dihasilkan ini merupakan sebuah prestasi tersendiri dan kebanggaan serta menunjukkan kualitas auditor BPK baik secara individual maupun secara kelembagaan,” tegas Anggota BPK, Agung Firman. Agung Firman menyampaikan bahwa, di tahun 2013 BPK juga dipercaya terlibat dalam penyusunan standar audit internasional untuk penanganan pengelolaan dana bencana.

Selain itu, baru-baru ini BPK juga dipercaya sebagai auditor badan anti korupsi internasional IACA (International Anti Corruption Academy) bersama dengan Austria dan Rusia. Dimana secara khusus IACA memberikan kepercayaan kepada BPK sebagai ketua tim pemeriksa.

Wakil Ketua menambahkan, dengan ditunjuknya BPK sebagai auditor eksternal, apa yang sudah dipersiapkan untuk peningkatan kapasitas auditor BPK itu akan diuji. Sementara itu, BPK telah menindaklanjuti penunjukan tersebut dan menjalin komunikasi dengan internal auditor IAEA. ”Komunikasi BPK dengan internal auditor IAEA sudah jalan, kemudian nanti BPK akan berkomunikasi dengan auditor sebelumnya yaitu India,” ungkap Wakil Ketua BPK.

BPK berharap, dengan menjadi auditor eksternal IAEA, maka BPK akan mengetahui proses bisnis yang ada di IAEA dan negara-negara yang sudah menggunakan tenaga nuklir untuk perdamaian. Sehingga, disaat Indonesia menjadi salah satu negara yang menggunakan tenaga nuklir untuk perdamaian dan BPK diminta untuk melakukan audit (Laporan Keuangan, Kinerja, dan PDTT) BATAN dan BAPETEN, BPK siap mem-back up pemerintah.

Kualitas dan Kapasitas BPK RI Sudah Diakui Secara Internasional

Tanggal 17 September 2015 merupakan tonggak bersejarah bagi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dalam membuktikan pengakuan dunia internasional atas kualitas dan kapasitas BPK sebagai Lembaga Pemeriksa.

Hal itu seiring dengan penunjukan sebagai External Auditor Badan Tenaga Atom Dunia atau dikenal International Atomic Energy Agency (IAEA) sebuah lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Umum IAEA ke-59 di Wina, Austria.

“Pengakuan internasional ini akan semakin memacu semangat kami untuk terus menjalankan tugas-tugas pemeriksaan agar tetap menjadi lembaga yang kredibel dan memberikan nilai dan manfaat bagi perbaikan pengelolaan Keuangan Negara. Dan dengan demikian, BPK menunjukkan kemampuan bangsa kita kepada dunia internasional,” ujar Ketua BPK RI, Harry Azhar Azis, di Jakarta, Selasa (22/9).

UU 15 Tahun 2006 menyebutkan untuk menjamin mutu pemeriksaan BPK secara periodik BPK dipeer review oleh Badan Pemeriksa negara lain yang tergabung dalam Organisasi Badan Pemeriksa Dunia atau INTOSAI yang mengacu International Best Practices.

Ini mendorong BPK baik secara institusional maupun individual aktif di dunia internasional melalui berbagai keanggotaan asosiasi profesi dan mendidik tenaga auditornya (345 orang) di berbagai universitas luar negeri, sertifikasi internasional (126 CFE, 20 CPA, 17 CIA dan 10 CISA) serta magang di beberapa badan pemeriksa keuangan negara maju seperti USA, Australia, dan Selandia Baru.

Kepercayaan dan pengakuan dunia internasional terhadap auditor BPK dilengkapi dengan terpilihnya seorang auditor BPK sebagai Ketua Tim Gabungan External Auditor untuk Akademi Anti-korupsi PBB (International Anti Corruption Academy) pada Maret 2015 bersama Rusia dan Austria.

Selain itu, BPK telah memiliki narasumber internasional pada audit kehutanan, audit bencana alam, audit investigatif, dan  audit kinerja. Pusdiklat BPK pun beberapa kali menggelar pelatihan internasional untuk audit investigatif dan audit kehutanan.

Kontribusi BPK sebagai institusi negara kepada negara ini juga terbukti dengan tetap menjabatnya BPK sebagai Ketua Kelompok Kerja Dunia bidang Audit Lingkungan sampai dengan tahun 2017, dan Governing Board Badan Pemeriksa Keuangan se-Asia, dan Pendiri dan Sekretariat Organisasi Badan Pemeriksa se-ASEAN.

INDEF: Kinerja BPK Sudah Diakui Dunia Internasional

Pengamat Ekonomi INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam kinerjanya sudah sesuai standar internasional.

Hal ini terbukti dari prestasi BPK RI yang dipercaya mengaudit lembaga nuklir PBB IAEA (International Atomic Energy Agency).

“BPK Indonesia itu tidak pernah dibilang kinerjanya menyalahi aturan oleh dunia internasional, jadi semua yang dilakukan BPK sudah sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedures),” kata Enny kepada TeropongSenayan, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Sementara itu, Enny menjelaskan kalau kerja BPK RI memang berbeda dengan lembaga negara yang lain. Maka itulah, BPK mempunyai kekuatan dan kewenangan eksklusif sebagai lembaga pengaudit.

“Karena BPK itu memang khususnya mengaudit saja. Dan dia berhak mengaudit semua lembaga negara, dalam hal ini,” tandasnya.

Sumber : BPK.GO.ID | Suara Merdeka | Teropong Senayan