JAKARTASATU – Akhirnya cerita pengakuan berbuntut panjang dan respon Adian Napitupulu dan Pospera pun bergulir inilah pernyataan Pospera dimana Adian sebagai Ketua Dewan Pembina.

TEMAN AHOK DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG KEILMUAN

Dari pandangan politik, Teman Ahok itu balon yang ditiup agar tampak besar tapi kosong. Jadi Teman Ahok bukanlah kekuatan yang perlu diperhitungkan yang harus dicari tahu adalah siapa si peniup balon yang menjadi sutradara dibalik Teman Ahok.

Dari kaca mata bisnis, Teman Ahok itu bukan relawan tapi EO yang mempekerjakan sekian banyak karyawan kontrak. Ketika terbukti dan diakui oleh Teman Ahok bahwa relawannya diberi upah Rp. 2,5 jt per bulan maka Teman Ahok sudah mendistorsi makna mulia dari makna kata RELAWAN.

Dari sudut pandang ilmu militer, Teman Ahok itu alat kamuflase untuk dua tujuan. Pertama, menyamarkan target sesungguhnya. Kedua, menjadi alat tawar menawar untuk menakut nakuti lawan ( Partai ).

Dari pandangan kriminoligi jika Teman Ahok ternyata tidak bisa membuktikan banyak hal terkait aliran dana dan pengumpulan KTP yang dilakukan dengan cara yang benar maka bisa dikatagorikan Korupsi, Money Laundry, dan Penipuan. Kejahatan – kejahatan itu waktu kadaluarsanya cukup lama jadi jika hari ini dugaan – dugaan itu belum bisa dibuktikan, aparat penegak hukum masih bisa terus melakukan pengusutan dan pengembangan kasus hingga 12 tahun ke depan.

Ketua Dewan Pembina Pospera Andian Napitupulu