Jakartasatu.com – Inilah kelanjutan ambisi Menteri BUMN Rini Soemarno mengenai pembentukan holding BUMN. Bekas petinggi Astra Grup itu menjelaskan bahwa teknis pembentukan holding BUMN kini tengah disiapkan dan tengah dikaji kementerian terkait. Hal tersebut disampaikan Rini dalam rapat koordinasi membahas kelanjutan pembentukan Holding BUMN yang dihadiri Kementerian terkait.
“Kita bicarakan dulu mengenai persiapan PP (Peraturan Pemerintah), aturan-aturan yang harus diperbaiki, dan kita komunikasi dengan siapa saja,” kata Rini saat mengikuti rapat koordinasi seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2016.
Sejumlah menteri yang hadir dalam rapat gabungan tersebut adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menkumham Yasonna Laoly.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menambahkan semua aspek mengenai pembentukan enam holding BUMN itu sedang dalam kajian pemerintah.Untuk itu, Yasonna juga belum mau berkomentar lebih lanjut mengenai penerbitan peraturan teknis mengenai kebijakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat daya saing BUMN ini.
“Masih dikaji betul-betul, pelan-pelan, dari aspek governance-nya, company-nya, hukumnya, semua masih dikaji. Pelan-pelan, slow but sure,” jelasnya.
Menurut dia, pemerintah ingin membentuk enam holding BUMN antara lain BUMN Pertambangan, BUMN Energi, BUMN Perumahan, BUMN Infrastruktur, BUMN Jasa Keuangan dan BUMN Pangan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan “holdingisasi” ini ditujukan untuk memperkuat peran BUMN dalam persaingan, terutama persaingan global.Dengan demikian, Presiden meminta agar BUMN dapat mengambil peran lebih efektif sebagai lokomotif penggerak roda perekonomian nasional.