KLAIM AHOK
by Zeng Wei Jian
Berulang kali Ahok dan antek-anteknya menyiratkan seolah-olah Ibu Megawati dan PDI-P akan resmi usung Ahok-Djarot jilid II. Heru sudah dibuang, namanya menghilang pasca skandal lahan Cengkareng mencuat.
Sekalipun sebatas klaim sepihak Ahok, media rame meliput. Contohnya link di bawah ini:
Padahal sebelumnya marak berita adanya yel-yel anti Ahok di rapat kordinasi PDI-P. Video nyanyian “Ahok pasti Tumbang” pun sudah diupload di youtube. Gelora anti-ahok jelas tampak di tubuh PDI-P.
NAMUN, Ahok tetap berani bilang bahwa “emak banteng” dipastikan usung Ahok-Djarot. Aktifis Ciliwung Merdeka, Moh. Isnu sampai kejang-kejang nyaris kena stroke baca berita itu.
Bagi saya, Ahok sedang berusaha naikan posisi tawar. Semacam ancaman. Itu strategi agar ketiga parpol pendukung yang belum mengusung agar lebih solid dan meresmikan dukungan. Entah apakah para pemain politik di tiga parpol itu ngerti soal ini atau tidak. Bahwa Ahok gertak sambel memakai nama “Emak Bantemg” dan partai pemenang pemilu 2014.
Padahal itu omong kosong. Ketiga parpol pendukung mesti lebih pandai “menguras” pundi-pundi taipan backers Ahok.
Selain itu, klaim sepihak ini juga ditujukan kepada para taipan agar tidak surut mengucurkan funding untuk dukung Ahok di pilgub. Bahwa Ahok punya kans menang karena didukung PDI-P dan her owner. Para pengusaha bakal enggan beri donasi kepada calon lemah. Itu karakternya.
Padahal klaim Ahok itu omong-kosong. Bullshit. Big zero.
Warga semakin tidak suka dengan Ahok. Dalam waktu singkat, Rizal Ramli sudah didukung 30-an ormas. Dhani Ahmad akan pasang 10 ribu spanduk kontra Ahok. Wagub Djarot yang semakin hari semakin pro Ahok ini bilang Dhani tidak bijak. AMJS disupport oleh 23 organ seperti Laskar Pribumi, Forum Komunikasi Anak Betawi, Komunitas Merah Putih dan Pemuda Pancasila.
Baru-baru ini, Bakal Calon Gubernur dari PDI-P bernama Edysa Girsang (Eki) merilis gerakan tempel stiker anti-ahok di rumah-rumah penduduk. Lokasi penempelan stiker di ruang privat tidak dapat diberangus prajurit Satpol PP pimpinan Wagub Djarot.
Eki mengajak seluruh warga DKI bikin tulisan di secarik kertas, tulis dengan spidol dan tempelkan di dinding atau pintu rumah. Tidak ada kalimat slogan baku. Berikut ini foto contoh stiker yang dibuat oleh seorang warga Jakarta Utara.