Partai Gerindra meyakini PDIP akan meninggalkan Koalisi Kekeluargaan beralih mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk kembali maju dalam Pilgub DKI 2016.
“Kita bacanya mereka ke Ahok. Itu berdasarkan penerawangan, kita kan jago menerawang,” kata Ketua DPD Gerindra DKI, Mohamad Taufik saat dihubungi di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Taufik mengaku Gerindra sudah mempersiapkan strategi lain jika prediksinya PDIP akan mengkhianati Koalisi Kekeluargaan terbukti benar. Menurut dia, dengan hengkangnya PDIP dari koalisi kekeluargaan dipastikan penentuan calon gubernur akan berpindah tangan ke Partai Gerindra.
Kata Taufik, sejauh ini dari hasil konsolidasi dengan partai yang masih setia di dalam Koalisi Kekeluargaan sepakat mengusung Sandiaga Uno sebagai calon gubernur
“Mereka pasti enggak akan ikut kalau usung Ahok, masa PPP ikut Ahok, PKS ikut Ahok, gak mungkin. Kita sudah diskusiin masalah ini,” tandas Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Peluang PDIP untuk mendukung Ahok semakin menyeruak ke permukaan setelah Gubernur DKI itu mendatangi DPP PDIP dan bertemu Ketum Megawati Soekarnoputri untuk meminang Wagub Djarot Saiful Hidayat yang juga kader partai berlambang banteng dalam Pilgub mendatang.
Usai pertemuan yang berlangsung 17 Agustus lalu itu, PDIP pun sudah memasukan nama Ahok sebagai pendaftar calon gubernur DKI, di antara nama-nama lain yang sudah mengikuti seleksi sebelumnya.
Adapun sebelumnya PDIP Jakarta termasuk dari tujuh parpol yang sepakat membentuk Koalisi Kekeluargaan dalam pertarungan Pilgub 2017 mendatang.
Tujuh pengurus dewan pimpinan wilayah/daerah (DPW/DPD) partai yang terdiri dari PDIP, PKB, PAN, PKS, PPP, Gerindra, dan Demokrat itu, sepakat tidak bakal mengusung Ahok. |RMN