JAKARTASATU – Sejumlah pejabat Pemprov DKI asyik Selfie di sekitar lokasi penggusuran di Rawajati. Hal itu tampak dalam foto yang beredar di media sosial whatsapp.
Dalam foto selfie beberapa pejabat tampak sumringah dengan mengenakan baju dinas Satpol PP, sementara yang lainnya memakai baju muslim.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif mengaku tidak habis pikir dengan aksi tersebut. Dia juga mengaku geregetan dengan aksi sejumlah pejabat Pemprov DKI itu.
“Mungkin mereka beranggapan habis menang perang, jadi wajah-wajahnya terlihat gembira. Padahal gara-gara penggusuran itu, ratusan warga kehilangan tempat tinggalnya dan tentu sedih,” kata Syarif.
Syarif yang terjun langsung ke lokasi penggusuran gagal menghadang alat berat meratakan puluhan rumah warga. Bahkan saat keributan pecah antara warga dengan Satpol PP, Syarif mengaku sempat terkena pukulan petugas.
Pemprov DKI melakukan penggusuran terhadap puluhan rumah di RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 1/9/2016.
Setelah berhasil melakukan penggusuran puluhan pemukiman di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016), sejumlah pejabat Pemprov DKI berselfie ria dengan wajah sumringah.
Ditepi lain Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai, aksi para pejabat Pemprov DKI tersebut menunjukkan bahwa mereka puas telah menghabisi rakyat miskin.
“Senyum dan tawa mereka memperlihatkan bahwa rasa kemanusiaan mereka sudah hilang. Hati mereka sudah mati sehingga tidak punya belas kasihan lagi,” kata Uchok saat dihubungi, Jakarta, Kamis (1/9/2016) malam.
Lebih jauh, Uchok menilai, senyum dan tawa pejabat Pemda itu memberikan pesan kepada rakyat miskin, untuk tidak lupa memilih Ahok lagi sebagai gubernur Jakarta pada Pilkada DKI 2017 mendatang.
“Senyum meraka seperti berbicara ‘kalau Ahok terpilih jadi gubernur lagi, nanti rumah kalian yang belum digusur, akan kami paksa gusur’,” cetus Uchok. |TS/jkst