Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, Foto : Ist

JAKARTASATU – Tadi saya ngobrol dengan Om Yongki, Komandan Satgas Cakrabuana. Dia bilang konfirm Ibu Megawati akan usung Ahok. Seorang kawan juga mengabarkan bahwa sudah ada instruksi dari Ibu Ketua agar berangus spanduk-spanduk Anti Ahok dari seluruh markas banteng. Dari DPP sampe Anak Ranting.

Ahok kartu mati bagi Jakarta. Prestasinya minim. Sesumbarnya gede. Elektabilitasnya terus terjun bebas hari demi hari. Publik sudah mencium aroma deal barter posisi BG dan Ahok.

Tidak ada perbaikan substantif dan esensial terjadi di Jakarta. Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyatakan Jakarta adalah kota terkorup. Ada 290 kasus korupsi terjadi sepanjang 2014.

Padahal di era Foke, Jakarta menyabet predikat kota beriklim investasi terbaik versi WORLD BANK & International Finance Corporation. Dua tahun berturut-turut DKI dapet predikat itu.

Tanggal 02/09, sehari setelah penggusuran Rawajati, Ahok batal datang ke PD Pasar Jaya Kebon Bawang, Priok. Dia sudah ditunggu ratusan massa tolak-ahok. Ahok ditolak di mana-mana. Saya tak bisa membayangkan bagaimana dia bisa menjalankan pemerintahan daerah secara efektif nanti. Seandainya Megawati dan PDI-P bulat memaksakan kemenangan Ahok-Djarot.

Saya menyayangkan tumpulnya analisa Ibu Mega. Dia tidak mampu lagi serap aspirasi “wong cilik”. Dia tidak sanggup lagi merasakan denyut nafas rakyat. Mungkin dia tidak lihat foto di bawah ini: AKSI TOLAK AHOK, Minggu 05/09/2016