JAKARTASATU – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa PDI Perjuangan Akan Umumkan Pasangan Calon Gub & Wagub Jakarta Selasa 20 September 2016 Malam
“Pengumuman Pasangan Calon Gub dan Wagub DKI PDI Perjuangan, Selasa 20 September 2016 jam 20:00,” ujarnya dalam rilis yang diterima media hari ini (19/9).
Dalam rilisnya juga disebutkan ada empat poin yang jadi acuan penting kenapa diumumkan besok. Berikut rinciannya
1). DPP PDI Perjuangan memastikan akan mengumumkan pasangan calon Gub dan wagub DKI pada hari Selasa, 20 September 2016 jam 20:00 bertempat di kantor Pusat DPP PDI Perjuangan, Jl. Pangeran Diponegoro no 58, Jakarta Pusat
2). Pengumuman tersebutb dilakukan dalam satu keserentakan dengan daerah lain, guna menegaskan bahwa keseluruhan tahapan pilkada serentak tahun 2017 ditempatkan sebagai satu kesatuan proses kelembagaan kepartaian di dalam menyiapkan pemimpin sebagai salah satu fungsi utama Partai.
3). Dengan pengumuman paslon secara serentak tsb, termasuk paslon DKI, maka keseluruhan pasangan calon yg diusung PDI Perjuangan memiliki komitmen kuat untuk menampilkan wajah kerakyatan Partai yang dilaksanakan utk mewujudkan Indonesia yg lebih baik, yakni Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
“Seluruh tahapan sudah dilakukan secara sistemik, yg dimulai dengan uji kelayakan san kepatutan, pemetaan politik, pelatihan manager kampanye, pelatihan TOT Saksi, dan sekolah para calon kepala daerah,” ujar Hasto.
4). Dengan pengumuman secara serentak tersebut maka seluruh infrastruktur Partai menyatukan diri dengan nafas kehidupan rakyat guna menghadirkan wajah kekuasaan politik yang membangun peradaban.
Ditepi lain Ferdinand Hutahaean dari Rumah Amanah Rakyar (RAR) menyerukan bahwa kita minta kepada PDIP agar turut menjaga kondusifitas Jakarta, “Ahok ini telah menjadi bibit persoalan di Jakarta. Sangat mungkin Jakarta ricuh akibat keberadaan Ahok,” jelas Ferdinand kepada Jakartasatu.com Senin (19/9) malam.
Jadi lanjut Ferdinand PDIP kita minta untuk waras dalam memberikan dukungan dan rekomendasi para calon pimpinan daerah.
“Megawati harus konsisten dengan sikapnya bahwa PDIP adalah partai wong cilik. PDIP adalah partai penyambung lidah Bumg Karno,” tegasnya.
Masih Kata Ferdinand PDIP adalah partai berideologi Pancasila. Sementara Ahok jauh dari Pancasila. Ahok itu tidak pancasilais. “Jadi kalau Mega dukung Ahok artinya Mega telah berhianat kepada Bung Karno dan kepada Pancasila,”tutupnya. |ATA