Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada lebih dari 50 organisasi masyarakat yang membujuk, berdoa dan berjuang utk kita bersama-sama mengubah Jakarta menjadi lebih manusiawi, tanpa tangisan, lebih adil dan lebih asyik.
Terimakasih terutama kami ucapkan untuk nelayan, rakyat yg digusur semena-mena, kaum marhaen, tokoh2 NU, Muhamadiyah, Habib2, Budha, Kong Hu Chu, teman2 pergerakan dari berbagai angkatan, teman2 alumni ITB, masyarakat Betawi, Sunda, Minang, Jawa, Batak, Maluku, Ambon, Papua, Tinghoa dan Nusa Tenggara di Jakarta. Semuanya begitu bersemangat untuk memperbaiki Jakarta.
Saya mohon maaf atas berbagai salah kata dan salah tindakan. Juga kesalahan saya yg terlalu mengandalkan modal sosial, dan kurang memahami bahwa modal finansial sangat menentukan di era demokrasi liberal yg padat modal ini. Ketergantungan itu membuat politik semakin pragmatis dan menjauh dari kepentingan rakyat.
Tapi kami bersyukur apapun yg kita kerjakan untuk kemakmuran bersama, kita lakukan dengan kehormatan dan integritas (with honor and integrity). Kami juga bersyukur bahwa dinamika ini membuka kesempatan untuk memperjuangkan nilai2, misi dan program untuk kesejahteraan bersama.
Kita tidak boleh menyerah .. Bangsa ini terlalu besar, dan cita2 konstitusi kita terlalu mulia,, untuk bertopang hanya pada pragmatisme kerdil..
Viva Republika,, Viva Kekuatan Rakyat,,
DR. Rizal Ramli
Jakarta, 23 September 2016.